Suasana Istana Dalam pagi itu sangat sibuk. Dayang Istana dan para pekerja hilir mudik mempersiapkan acara ulang tahun Raja. Kebun belakang Istana dihias cantik dengan bunga dan dekorasi khas Korea.
Daniel melihat keluar jendela kamar tidurnya. Kedua tangannya terlipat di dada. Perasaannya masih juga tak tenang sejak beberapa hari yang lalu.
Tiitt... Cklek
Suara kunci digital pintu kamar membuatnya menoleh. Wajahnya berubah melihat siapa yang memasuki ruangan.
" Selamat Pagi Yang Mulia! "
Seongwoo membungkuk hormat sambil tersenyum ceria. Dia menyadari sesuatu setelah melihat pandangan dingin Daniel padanya.
" Yang Mulia, aku.. "
" Kau masih bisa tersenyum setelah membuat seisi istana panik mencarimu? " kata Daniel tajam.
" Juseonghabnida... " kata Seongwoo tertunduk.
" Hanya itu yang bisa kau ucapkan? Apa kau tak merasa harus melakukannya dengan memohon dan berlutut juga?! "
Seongwoo berjengit kaget. Tak menyangka Daniel akan semarah itu padanya. Ia meremas kedua tangannya kuat menahan lapisan bening yang mulai terbentuk di kedua matanya agar tidak pecah.
" Aku tahu telah membuat anda dan yang lainnya khawatir. Tapi tolong ijinkan aku mengatakan alasannya.. " kata Seongwoo dengan suara bergetar.
Daniel mendengus keras dan membuang pandangannya lagi keluar jendela.
" Keluarlah.. Kau harus bersiap untuk acara nanti " katanya sambil memunggungi Seongwoo.
Hati Seongwoo terasa nyeri. Lapisan bening itu akhirnya pecah dan mengalir perlahan di kedua pipinya. Dia mengusapnya perlahan lalu keluar dan mengambil sesuatu. Ia kembali lagi dan meletakkannya di atas meja.
" Selamat Ulang Tahun, semoga anda selalu panjang umur dan berbahagia "
Sesaat kemudian suara pintu kamar tidur Daniel terdengar ditutup. Bersamaan dengan itu, aroma khas merasuki hidung Daniel dan membuatnya menoleh.
Daniel tertegun melihat sumber aroma itu. Semangkuk sup rumput laut hangat terhidang di atas mejanya.
YOU ARE READING
The Rebel King
FanficSeorang raja muda yang membenci takdirnya. Seorang manajer hotel yang menjalani takdir hidupnya. Akankah keduanya dipertemukan dalam takdir yang sama?