****Dengan percaya diri, Gibran beserta team inti nya perwakilan Vidor's Company, hari ini turut mengahadiri undangan fashion show dari Alexigra's Company yang di adakan di gedung utama mereka.
Setelah tawaran kontrak dan kolaborasi kerja masuk, Gibran sudah menentukan pilihan nya pada perusahaan ini.
Perusahaan yang sukses telah bertahun tahun menjadi agensi model dengan berpenghasilan paling tinggi di indonesia.
Sehingga banyak diburu oleh perusahaan lain untuk diajak berkolaborasi, maka Gibran tidak akan menyianyiakan kesempatan tersebut.
Gibran yakin, dengan cara ini akan membantu meningkatkan saham dan omzet serta performa pada perusahaan yang sedang ia pimpin ini. Vidor's Company.
Beberapa orang penting dari berbagai perusahan besar saling menyapa satu sama lain, berhamburan segera menempati tempat duduk yang sudah di sediakan.
Pria bertubuh tinggi 180 cm itu hari ini mengenakan setelan jas berwarna abu, rambut rapi membuat Gibran lebih percaya diri, ditemani Andi sang manager disamping nya menunggu acara dimulai.
Satu per satu para model keluar dari samping panggung berjalan di atas sepanjang White Carpet dengan kemolekan tubuh seksi di iringi musik dan costume serta produk unik mereka, yang baru saja di rilis.
Pantas saja Alexigra's Company menjadi salah satu perusahan modeling terbaik di negeri ini, dari rancangan nya mereka pun sudah terlihat amat berbeda, belum lagi kualitas yang sudah menjadi patokan utama.
Gibran mengangguk berdecak kagum akan hasil yang sudah ia lihat, hari ini.
Tapi tidak dengan apa yang baru saja ia lihat..
Pandangan nya kini tertuju pada salah satu model dari agensi tersebut. Perempuan cantik bertubuh tinggi dengan kulit putih susu berambut panjang hitam sepunggung.
Berjalan dengan perlahan diatas White Carpet begitu terlihat sangat profesional.
Mata Gibran membelalak, tubuh nya tersentak, ia tegap seketika, saat ia benar benar menyadari siapa yang baru saja ia lihat dengan mata kepala nya sendiri.
Tidak, Gibran tetap tenang meski rasanya jantung nya berdegup begitu kencang merontaki di dada nya.
Ia berkeringat dingin, perhatian nya pun hanya tertuju pada perempuan itu.Dengan jarak dua meter tidaklah sulit untuk Gibran benar-benar mengenali siapa perempuan itu.
Sudah lama sekali sejak kala dulu, Gibran yang amat frustasi kemana mencari gadis yang begitu ia sayangi.
Sudah lama sekali sejak Gibran memilih untuk menyimpan segala nya rapat-rapat di dalam hati nya.
Dan hari ini justru tanpa ia minta semesta menyusun skenario yang begitu indah, mempertemukan dirinya kembali dengan perempuan itu.
Mata nya berkaca kaca ketika memori lama kembali terputar di benak nya. Seolah takdir berhasil mengorek kembali kenangan indah yang pernah ia ukir bersama perempuan itu.
Gibran terkesiap, menyipitkan matanya coba untuk memastikan seakali lagi bahwa itu adalah perempuan yang benar benar begitu ia kenal. Entahlah lah rasanya seperti menemukan kembali serpihan barang yang telah lama hilang, begitu lega rasanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
YANG SUDAH PERGI
Chick-LitYang sudah pergi jangan di paksa untuk kembali. Karena kita sudah selesai, dan album itu akan tetap ku simpan. Pergilah dan jangan berani kembali~