Part 12

62 9 0
                                    

Hari demi hari hubungan antara Edzard Elvano dengan Aileen kian erat,meski tanpa adanya status namun perlakuan laki-laki yang kerap dipanggil El oleh Aileen ini memperlakukan Aileen layaknya seorang kekasih.

"Besok aku ada rapat himpunan sampai malam dan beberapa organisasi jurusan lain juga akan mengadakan rapat sampai malam. Yang berarti kampus akan ramai, jadi aku mau ajak kamu ke tempat yang waktu itu yang dibelakang perpus. Aku pengen kamu liat betapa indahnya bintang-bintang jika dilihat dari sana."

"Kamu mau kan? Aku gak ada niat jahat kok,makanya aku ajak kamu pas kampus ramai" sambung laki-laki berparas manis tersebut

Sedang wanita cantik disampingnya hanya dapat menganggukan kepalanya menandakan kesetujuannya pada ajakan El.

                                                                                    ***

Malam pun tiba,sekitar pukul 20.00 WIB

"Leen aku udah selesai rapat,sebenarnya belom sih tapi aku izin pulang duluan. Yuk kita lihat bintang,langitnya cerah pasti ada banyak bintang disana" sebuah pesan yang muncul dilayar ponsel Aileen menyadarkannya bahwa ada seseorang yang menunggunya.

Sayangnya beberapa lampu yang sedang rusak disepanjang lorong menuju halaman belakang perpus membuat suasana menjadi tidak seindah ekspetasi Aileen.

"Kamu takut gelap? Huh dasar penakut" ledek El yang baru saja datang setelah menyelesaikan rapatnya.

"Aku nggak takut,cuman aku suka ngerasa kayak sulit bernapas aja kalau ditempat gelap"

"Yaudah kalau gitu kamu pejamin mata dan anggap kalau gelap ini disebabkan karena kamu menutup mata,tapi saat kamu membuka mata sebenarnya diluar sangat terang. Sekarang kamu pegang tanganku,aku bakal nuntun kamu"

Namun sifat jahil yang sudah mendarah daging dalam diri El tak merelakan kesempatan ini untuk memancing amarah dari wanita yang memiliki banyak ketakutan tersebut. Saat berjalan ke tempat tujuan,tiba-tiba dia melepas genggamannya dan menjauh dari Aileen yang sontak membuat Aileen menangis ketakutan. Secara dengan kepintarannya El telah mengambil ponsel milik Aileen sehingga ia tidak memiliki sumber cahaya dari mana pun.

"El kamu dimana? tolong banget aku takut,aku gabisa liat apa-apa. Jangan becanda tolong,aku benar-benar nggak bisa napas" ucap Aileen yang sudah bercucuran air mata

"Aku ada didepan kamu, kamu jalan terus kedepan nanti pas nyampe ke aku baru buka mata"

"Mana,kamu dimana. Ini apa-apaan sih"

Setelah beberapa langkah ia berjalan, tiba-tiba seseorang menarik tangannya dan memeluk tubuh mungilnya. Dia mengelus kepala Aileen dan menyorot wajahnya dengan senter ponselnya.

"Dih nangis,dasar penakut. Udah jangan nangis lagi,mukanya tambah jelek kalau nangis haha"ujarnya sambil mengusap air mata dipipi Aileen

"Apaan sih,gak lucu tahu"

"Yaudah jangan marah dong maafin aku ya, Lihat deh kita udah sampai. "Indah kan?"

"Indah banget,tapi bintangnya jauh-jauh banget ya"

"Aku pengen banget bisa memetik salah satunya,yang berbinar dan indah. Semoga suatu saat debu peri yang kamu kasih bisa menerbangkan aku ke tempat bintang itu ya"ujarnya.

"Kamu ngomong apa sih,dasar alay"

"Atau biar nggak usah capek-capek metik bintang,gimana kalau aku jadi bintang kamu aja?"

"Nggak mau, bintang itu hanya muncul saat gelap datang. Itu pun kalau langit sedang tak mendung atau hujan"

"Emang gitu? kalau gitu kamu tiap hari tinggal tempat gelap aja hahaha"

"Ih dasar ngeselin"

Gelak tawa keduanya pun memecah heningnya malam,beberapa saat sebelum mereka memutuskan untuk kembali ke kost masing-masing mengingat adanya jadwal kuliah diesok hari.

                                                                              ***

Siang ini,sesuai jadwal Aileen berangkat kuliah pada pukul 13.00 WIB. Kebetulan sedang jadwal siang dan tidak berbarengan dengan El yang hari ini berkuliah di jam pagi.

"Eh Ai,kita hari ini kelas bahasa inggris"ucap Selfie yang tak pernah absen mengingatkan Aileen jadwal kuliah setiap harinya

"Iya,makasih ya udah ingetin. Kebetulan gue lagi inget jadwal hari ini,gue juga bawa buku toeflnya terus gue juga udah ngerjain tugas dan nyiapin presentasi buat hari ini"

"Tumben.. Eh iya,nanti kelas bahasa inggris kita sekelas sama Delia sama gengnya loh. Lo gak kenal sama dia kan? Nah nanti bisa deh tuh kenalan sama pesaing lo haha"

"Kok pesaing sih,emang gue lagi berkompetisi buat dapetin apa coba?"

"Alah alah,awas lo ya sok sok an gak ngerti. Gue tampol lo" jawabnya seraya melanjutkan perjalanan ke kelas sambil bercanda.

Saat sampai didepan kelas mereka melihat Delia dan geng nya serta Elina dan teman-teman lainnya sedang duduk sambil menunggu didepan kelas yang masih diisi oleh anak lain. Sementara Delia duduk didekat Elina yang sepertinya sedang mengobrol tetang suatu hal.

"Kok kelasnya ada orangnya, bukannya ini jadwalnya kelas buat kita?"tanya Aileen pada Selfie

"Iya katanya kelas kita lagi dipake sama kakak tingkat,selesainya jam 1 pas. Jadi pas mereka selesai baru dilanjut kita gitu,paling bentar lagi."

Aileen yang penasaran dengan kakak-kakak tingkat yang sedang menempati kelasnya itu mencoba mencari celah untuk mengintip,dan sesuai dugaanya itu adalah anak-anak kelas El.Tepat pukul 13.00 WIB saatnya untuk bergantian kelas,kelasan kakak tingkat yang sebelumnya menggunakan kelas tersebut pun keluar.

"Eh Delia,apa kabar Del?Sombong nih sekarang"ujar seseorang yang baru saja keluar dari kelas tersebut pada Delia yang saat itu sedang mengobrol dengan Elina,rupanya itu adalah Panji.

Sementara Aileen fokus memperhatikan sosok laki-laki yang tengah dekat dengannya itu. El saat itu berada tepat dibelakang Panji,namun sepertinya ia sedang memperhatikan seseorang dan sepertinya dia mengarah ke arah Delia.

"Edzard,ayok lewat sini kok lo kearah situ sih. Kita ke kantin dulu"kata seseorang  yang akrab dipanggil dengan nama Rendi pada El yang kala itu berbeda arah dengan teman-temannya yang lain.

"Gue mau lewat sini,duluan aja. Nanti ketemu diluar"jawab El yang langsung pergi melalui jalan itu.

Melihat itu,satu-satunya yang ada dalam benak Aileen adalah heran kenapa El berbeda arah dengan teman-temannya saat itu,apa karena dia tidak ingin lewat didepan Aileen dan yang lainnya?

"Kayaknya dia gak lirik lo sama sekali deh Ai haha canda canda"candaan Selfie menyadarkan Aileen bahwa memang benar El bahkan tak meliriknya sama sekali. Dia justru malah melihat kearah Delia yang katanya tengah mendekatinya.

Mereka pun memulai kelas,namun Dosen mereka entah mengapa tak kunjung datang. Alhasil mereka menggunakan kesempatan ini untuk mengobrol dan bercanda,ada juga yang sibuk menyalin tugas milik temannya.

"Tumben ya si Delia ngobrol lama banget sama Elina,terus kayaknya ngobrol serius"ujar Selfie

"Gak tahu, gabut banget sih lo merhatiin orang sampe segitunya. Udah ah gue mau tidur,nanti kalau Dosennya dateng bangunin ya"

"Udeh udeh napa idup lo,kuliah kerjaanya tidur mulu. Udeh mending lo sewain sana niat kuliah lo,lumayan uangnya buat beli bakso pink didepan" omelnya sambil terus menganggu Aileen yang saat itu masih bertanya-tanya tentang tatapan El yang justru fokus kearah Delia.



I love You, ElTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang