dua puluh empat

440 67 5
                                    


"Jio, Ara, makan dulu Nak!" panggil Rosy dari arah dapur. Ara dan Zio yang sedang bermain pun buru-buru berlari menghampiri Rosy. Mereka berdua duduk di meja makan.

"Ih Mama kok masaknya sayur terus sih?" protes Ara begitu melihat menu yang tersaji.

Oh iya Ara sudah bisa mengucapkan huruf r dengan benar sejak mereka pulang dari liburan kemarin. Gadis itu tiba-tiba saja memberitahu Rosy dan Yonho kalau ia sudah bisa bicara huruf r dengan fasih.

"Biar kamu sehat," jawab Rosy. Ara cemberut namun mau tidak mau ia harus memakan sayur yang telah Rosy buat.

"Mama, Papa kapan pulang?" tanya Zio.

"Kenapa? Kamu kangen?" goda Rosy.

Yunho memang izin pergi ke acara reuni tadi. Pria itu berangkat selepas sholat Maghrib.

"Enggak. Siapa juga yang kangen," elak Zio. Rosy mengacak-acak rambut Zio gemas.

"Nanti Mama tanyain. Abisin makanannya."

Zio menganggukkan kepalanya. Rosy mengambil ponsel yang tergeletak di meja dan mengirim pesan ke suaminya itu.

Rosy
Kapan pulang?
Jio nanyaain.

My Teddy Bear
Agak maleman mungkin.
Tumben banget.

Rosy
Tsundere dia sama kamu.

My Teddy Bear
Hahaha lucu bgt sih Jio.
Kamu tidur duluan aja.
Love you ❤️

Rosy menaruh kembali ponselnya. Ia mulai menyuapkan makan malamnya ke dalam mulut.

"Jadi, Papa kapan pulang?" tanya Zio lagi setelah menghabiskan makanannya.

"Nanti malem Nak. Jio sama Ara mau bobo sama Mama gak?"

"Mauuu!!" jawab Ara semangat. Zio ikut mengangguk antusias.

"Kalau gitu abisin susunya. Abis itu kalian langsung naik ya ke atas. Mama cuci piring dulu."

Setelah Ara dan Zio ke atas, Rosy mencuci piring bekas makan mereka dan memasukkan sisa lauk ke dalam kulkas. Kemudian, Rosy ikut melangkahkan kakinya ke kamar.

"Mama mau nonton," ucap Ara.

"Mau nonton apa?"

"Elsa!"

"Gak mauu. Bosen tau!" ucap Zio.

"Ih terus apa dong? Ara maunya nonton Elsa, Abang!"

"Nonton Cars aja gimana?" tawar Zio.

"Gak mau. Gak seru," jawab Ara.

"Minion?"

"Gak mau."

"Pets?"

"Gak!"

"Terus apa dong?" tanya Zio frustasi.

"Elsa. Pokoknya nonton Elsa," jawab Ara keras kepala. Zio menghela napasnya.

"Ya udah iya. Nonton Elsa aja Ma," ucap Zio menyerah.

Zio memutuskan untuk memainkan tabnya daripada menonton film yang sudah sering Ara putar berkali-kali. Sampai-sampai Zio hapal percakapan antara Anna dan Elsa.

Setelah film itu habis, Ara yang merasa tak enak dengan Zio pun meminta Rosy untuk menyetelkan film Cars. Zio langsung melepaskan tabnya begitu film kesukaannya diputar.

Ceklek

"Papa pulang."

"AAAAAA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"AAAAAA."

Zio, Ara, dan Rosy refleks berteriak begitu menoleh ke pintu. Zio dan Ara mengumpat di belakang tubuh Rosy sambil menangis sedangkan Rosy sendiri menyembunyikan wajahnya di bantal. Teriakan mereka sontak membuat Jiel kaget dan terbangun. Bocah kecil itu menjerit ikut ketakutan melihat Yunho.

"Eh eh kok pada nangis semua? Ini Papa," ucap Yunho panik. Ia ingin mendekat ke Jiel tapi bocah itu semakin menjerit membuat Rosy buru-buru menggendong bocah itu dan menenangkannya. Ya walaupun ia sendiri masih ketakutan sih.

Tolong dicatat ya. Rosy itu penakut. Dia benci dengan sesuatu yang bersangkutan dengan horor.

"BURUAN HAPUS MAKE UP KAMU, YUNHO!" jerit Rosy seraya melemparkan bantal ke arah Yunho. Yunho langsung ngacir ke walk in closet untuk menghapus make up-nya.

"Mama, Ara takutt," ucap Ara sesegukan. Rosy memeluk Ara dan Zio, mencoba menenangkan kedua anaknya yang masih menangis, juga dengan Jiel di gendongannya.

Setelah puas menangis, Ara dan Zio tertidur begitu saja. Rosy masih menggendong Jiel karena bocah itu belum juga memejamkan matanya kembali.

"Anak-anak udah pada tidur?" tanya Yunho. Ia sudah menghapus make up-nya dan sudah mengganti pakaiannya dengan kaos hitam polos dan celana tidur selutut.

"Kamu keluar aja No. Aku marah sama kamu," ucap Rosy dingin. Yunho kelabakan denger suara dingin Rosy. Pria itu tidak bermaksud sama sekali untuk menakuti-nakuti istri dan ketiga anaknya.

"Ros maaf," cicit Yunho. Ia ingin memeluk Rosy tapi perempuan itu malah berdiri dan menjauh dari Yunho.

"Sayang?"

"..."

Rosy menggoyang-goyangkan tubuh Jiel sambil memegangi dot susu Jiel. Perlahan-lahan mata Jiel mulai tertutup dan tertidur. Rosy menidurkan Jiel di kasurnya dan menyelimuti ketiga anaknya. Setelah itu, Rosy ikut berbaring di sebelah Jiel.

"Sayang?" panggil Yunho lagi.

"Tidur luar No. Aku beneran marah."

Yunho menyerah. Ia bangkit dan keluar dari kamarnya. Ah ia jadi menyesal ikut acara reuni hari ini.

Husband Series | Jeong YunhoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang