sembilan belas

603 78 2
                                    


"Ros, boleh bangunin gak?"

Rosy memutar bola matanya malas. Yunho sudah bertanya hal itu sejak subuh tadi.

"Nanti dulu Yang. Jam delapan aja kamu banguninnya," ucap Rosy.

"Nanti dia jemur sama aku aja Ros. Kamu sarapan aja."

Rosy berdehem. Ia melanjutkan pekerjaannya yang sedang menyusun baju milik Zio.

"Kado-kado Zio mau kapan dibuka?" tanya Rosy.

"Nanti malam aja," jawab Yunho.

Sembari menunggu, Yunho membuka laptopnya untuk mengecek email. Ia memang memilih bekerja di rumah untuk sementara waktu.

"Oh iya katanya Mingi, hadiahnya dikirim lewat kurir. Dia nanyain udah sampe atau belom," ucap Yunho.

"Udah deh kayaknya. Coba kamu tanya Bunda deh. Soalnya seinget ku ada paket kemaren."

"Udah jam delapan. Boleh bangunin?"

Rosy terkekeh dan menganggukan kepalanya. Dengan semangat, Yunho berjalan mendekat ke ranjang. Ia menunduk dan mulai menciumi Zio sampai bayi itu terbangun.

"Anak ganteng Papa udah bangun. Kita berjemur yuk?" ucap Yunho seraya membukakan pakaian Zio. Ia mengangkat bayi itu dan membawanya ke halaman belakang rumah.

Rosy ikut turun ke bawah untuk sarapan. Ia makan dengan cepat karena takut Zio menangis. Selesai makan, Rosy langsung menghampiri Yunho dan Zio.

"Udah makannya? Cepet banget," ucap Yunho.

"Kamu mau makan juga?"

"Nanti aja deh."

Rosy duduk di sebelah Yunho. Ia mengelus-elus pipi Zio yang terasa sangat halus di tangannya.

"Zio mulu yang dielus. Papanya juga dong," ucap Yunho merajuk. Rosy tersenyum dan beralih mengusap rambut Yunho.

"Aku belom dapet ciuman selamat pagi hari ini."

"Nanti Zio nangis kalau aku cium kamu."

Yunho cemberut. Benar apa kata Jungwoo. Zio adalah saingan terberatnya saat ini.

Tak tega dengan Yunho, Rosy pun mengecup pipi Yunho. Yunho langsung tersenyum senang dan balas mencium pipi Rosy. Tepat setelah itu, Yunho dapat merasakan air yang mengalir. Rosy terbelalak dan seketika tawanya pecah.

"Tuh kan kamu sih cium aku. Dipipisin deh kamu sama Zio," ucap Rosy disela-sela tawanya. Yunho yang gemas dengan Zio pun kembali mencium pipi Rosy sampai akhirnya bayi itu menangis keras.

"Aduduh dua kesayangannya Mama berantem. Sini-sini siapa yang mau Mama tenangin duluan," ucap Rosy. Ia mengangkat Zio terlebih dahulu untuk meredakan tangis bayi itu.

"Kamu ganti baju sana Yang," ucap Rosy. Yunho menurut dan masuk ke dalam rumah.

"Udah selesai? Zio mana?" tanya Seohyun.

"Di belakang sama Rosy. Bun, masa Yunho dipipisin sama cucu Bunda," adu Yunho cemberut. Seohyun tertawa dan mengusap bahu Yunho.

"Ganti baju dulu sana. Bunda mau liat cucu Bunda yang udah bikin Papanya ngambek."

Seohyun berjalan ke halaman belakang dan duduk di sebelah Rosy.

"Cucu pinter Oma anteng banget sih sama Mama," ucap Seohyun. Rosy tersenyum.

"Abis berantem mereka Bun."

"Emang Yunho ngapain Ros tadi?"

"Yunho cium aku. Terus gak lama Zio langsung pipis. Bukannya berhenti Yunho malah ngeledek Zio dan terus-terusan cium aku sampai Zio nangis."

Seohyun tertawa mendengarnya. Lucu sekali anak dan cucunya jika sedang ribut.

"Bunda ke dalam dulu ya. Mau ngeliat Ayah udah selesai mandi atau belum."

Setelah kepergian Seohyun, Rosy ikut masuk ke dalam rumah. Ia masuk ke kamar dan melihat Yunho yang sedang menyiapkan pakaian untuk Zio.

"Wah udah disiapin sama Papa Yunho," ucap Rosy.

"Sini aku aja yang mandiin. Kamu istirahat aja. Semalem kan kamu begadang sama Zio," ucap Yunho mengambil alih.

Selesai dimandikan, Rosy langsung menyusui Zio sambil tangannya menepuk pelan pantat bayi itu. Yunho ikut membaringkan badannya di sebelah Rosy. Ia menatap anaknya yang masih asik menyusu dengan pandangan gemas.

"Serius deh ini bayi kenapa gemesin banget sih?" tanya Yunho. Ia menoel-noel pipi Zio.

"No, jangan digangguin."

"Gemes Yang. Tapi kadang ngeselin juga."

"Ngeselin-ngeselin gini juga anak kamu, No."

Yunho tertawa.

"Kamu mandi gih No. Terus abis itu kamu sarapan."

"Mau sarapan kayak Zio dong."

"No, inget kata dokter."

"Nyicip doang Ros."

"Gak ada. Udah ah jangan aneh-aneh kamu. Sana buruan mandi."

"Mandiin," rengek Yunho.

"Aku ngantuk mau tidur. Kamu mandi aja sendiri."

Yunho cemberut. Ia bangkit dan berjalan ke kamar mandi dengan kaki yang dihentak-hentakkan membuat Rosy menggelengkan kepalanya lelah.

Husband Series | Jeong YunhoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang