empat

1.2K 144 16
                                    

Double up nih. Jangan lupa vote dan komen guys. Nanti aku nangis kalau gak divote.

***

Rosy masuk ke dalam rumah orangtuanya sambil meneteng dua bungkus martabak. Di belakangnya, Yunho mengekor. Mereka mengucapkan salam yang dijawab oleh Suho dan Irene.

"Sepi banget. Bang Doy, Kak Sejeong sama Bang Uwu kemana?" tanya Rosy.

"Doy sama Sejeong lagi keluar jenguk temennya Sejeong yang lahiran. Kalau Uwu masih tidur di kamar. Tau sendiri kan bujang," jawab Irene.

"Mama sama Papa gak ada apa cewek yang bisa dijodohin ke Abang? Kasian banget dia," ucap Rosy. Yunho dan Suho terkekeh.

"Belagu banget mentang-mentang udah kawin," celetuk Jungwoo yang baru turun dari lantai dua. Wajahnya masih berantakan khas orang baru bangun tidur. Jungwoo mencomot martabak yang Rosy bawa dan duduk di sebelah Irene. Jungwoo menyenderkan kepalanya ke bahu Irene.

"Cuci muka dulu Abang," ucap Suho.

"Males."

"Pantes aja masih jomblo. Jorok begitu," ejek Rosy. Jungwoo menoyor kepala adiknya.

"Berisik lu ah."

"Bang, mumpung Bang Doy lagi keluar, kita mainin pesawat control-nya yuk?" ajak Rosy.

Mereka berdua beranjak menuju kamar Doyoung. Rosy mengambil pesawat milik Doyoung dan menyalakannya.

"Siapa dulu yang main?" tanya Rosy.

"Gue dulu sini."

Jungwoo mulai menerbangkan pesawat itu keluar dari kamar Doyoung. Mereka berdua asik bermain sampai akhirnya Rosy tak sengaja menabrakan pesawat itu ke jendela.

Prangg

Rosy shock. Jungwoo juga.

Kaca jendela di lantai dua pecah dan pesawat Doyoung jatuh ke taman depan rumah. Sudah pasti pesawat itu hancur di bawah sana.

"Bang gimana nih?" tanya Rosy panik.

"Lu yang nerbangin. Bukan gua," ucap Jungwoo.

"Dih tapi kan yang main kita berdua!" protes Rosy.

"Tetep aja rusaknya di tangan lo."

Di bawah sana, Doyoung yang baru saja pulang dikejutkan dengan sebuah benda yang tiba-tiba saja terjatuh di depannya. Untung saja benda itu tidak mengenai kepalanya dan Sejeong.

"Loh itu bukannya pesawat kamu?" tanya Sejeong. Doyoung mengambil pesawat yang jatuh itu. Matanya terbelalak begitu sadar bahwa pesawat itu merupakan pesawat kesayangan. Sontak saja Doyoung langsung berlari masuk ke dalam rumahnya dan naik ke lantai dua.

"ROSYYY!!! JUNGWOO!! KALIAN APAIN PESAWAT GUA?!"

Doyoung menatap garang kedua adiknya yang menunduk takut. Di belakang Doyoung, Sejeong ngelus-ngelus lengan Doyoung, mencoba menenangkan suaminya itu.

"Gu...gue gak sengaja. Serius!" ucap Rosy cepat.

"Lo tau kan gue beli nih pesawat sampai rela gak jajan berhari-hari?! Mana gak izin lagi."

Irene, Suho, sama Yunho yang ngedenger suara gaduh dari lantai atas pun akhirnya ikut naik ke lantai dua.

"ITU KENAPA KACA MAMA PECAH?!" teriak Irene langsung. Suho menghela napasnya melihat anaknya yang berulah kembali.

"It...itu...aku gak sengaja," ucap Rosy tergagap. Ia bersembunyi di belakang tubuh Jungwoo.

"Kamu apain kaca Mama, Doy?"

"Kok aku?! Mereka tuh yang buat ulah. Mama liat aja ini pesawat Doy sampai rusak gara-gara mereka," ucap Doyoung tak terima.

"Enak aja. Bukan gue yang nerbangin tuh pesawat. Tapi Rosy!"

"Kita kan mainnya berdua Abang. Tega banget dah lu sama gua," rengek Rosy. Jujur saja ia takut melihat ekspresi marah Doyoung dan Irene. Mana Jungwoo gak nolong sama sekali lagi.

"Malah berantem lagi. Pokoknya Mama gak mau tau ya, besok tuh kaca harus udah bener. Harus sama kayak kaca yang kalian pecahin. Mama gak mau kaca murahan."

Irene turun ke bawah dengan kaki dihentak-hentakkan. Rosy menatap memelas ke arah Suho.

"Papa gak ikut-ikutan ya. Kalian urus sendiri," ucap Suho seraya mengikuti langkah kaki istrinya ke bawah.

"Jangan lupa pesawat gue juga. Harus sama persis!"

Rosy lemes dengernya. Mana pesawat Doyoung mahal banget lagi harganya. Belom lagi kaca rumah yang dia pecahin.

"Bang, bagi dua ya? Please!" rengek Rosy ke Jungwoo.

"Gak mau ah. Gue lagi nabung buat biaya nikahan."

"Kayak ada calonnya aja."

Malas meladeni Rosy, Jungwoo beranjak ke kamarnya. Rosy menatap Yunho dengan mata berkaca-kaca membuat Yunho menghela napasnya.

"Iya aku bantu. Udah gak usah nangis."

Untung suami lo orang kaya Ros :)

Husband Series | Jeong YunhoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang