Michelle memerhatikan Patricia yang menuju ke lemari, mengumpulkan pakaian, lalu ke ranjang, bolak-balik. Patricia sudah berbusana kembali, sedang selimut yang tadi membungkus badannya dibiarkannya teronggok di lantai.
"Patricia..." panggil Michelle.
Tapi Patricia sibuk meraih koper di sudut ruangan, terlihat terburu-buru dengan langkah terseok-seok. Membanting koper itu ke ranjang, berlanjut membukanya dan mulai menjejalkan satu per satu pakaian miliknya.
"Demi Tuhan Michelle, ia bercinta denganku tapi ia berfantasi dengan Laura Collin. Kau dengar apa yang dikatakan Edgar? Ia pernah meniduri wanita itu dan aku bukan satu-satunya baginya. Ia bener-benar pria brengsek!" cecar Patricia kesal bukan kepalang, air mata juga menggenang di pelupuk matanya.
Michelle mendekat dan duduk di tepi ranjang. Membuat Patricia seketika menoleh. "Dan kau tahu apa yang ingin aku lakukan sekarang padanya, Michelle? Aku ingin mencakar mukanya! Aku ingin merusak wajah tampannya!" jeritnya emosi.
Setelahnya, Patricia berkutat mengemasi barang-barangnya lagi, kelewat cepat.
"Oh, ia memang brengsek Patricia, tapi kau berutang sebuah cerita padaku," cetus Michelle tiba-tiba. Membuat wajah kesal Patricia seketika surut, berganti dengan rona merah.
"Bagaimana bisa kau dan Mio berakhir seperti tadi, lalu... seperti apa rasanya Patricia?"
Gerakan tangan Patricia turut terhenti. Bayangan percintaan gilanya dengan Marcio seketika berkelebat di benaknya. Desahan, erangan, jeritan, dan setiap sentuhan panas lelaki itu pada seluruh bagian tubuhnya. Sensasi memabukkan. Gejolak gairah membara yang melumpuhkan akal sehat.
Semua itu Patricia akui, sangat... sangat fantastis. Lelaki itu sangat ahli melakukannya.
"Patricia..."
"Ya?" Patricia seketika tersadar dari lamunannya.
Michelle hendak berbicara lagi tapi terintrupsi oleh dering ponsel Patricia di ranjang yang mengindikasikan notif pesan masuk. Nama 'My Baby Shark' tertera di layar tertangkap oleh penglihatan Michelle sebelum benda pipih itu diambil oleh Patricia.
"My Baby Shark?" Terperangah, Michelle menatap Patricia yang sedang membuka isi pesan di ponsel. "Apa itu Mio? Kau sudah saling bertukar nomor ponsel dengannya?"
"Ya, ini Mio."
"Apa kalian menjadi sepasang kekasih sekarang?"
"Bertukar nomer ponsel tidak berarti aku adalah kekasihnya, Michelle. Kau tahu bahwa aku menyukainya. Tapi sekarang, aku benar-benar benci pada—nya." Mata Patricia sontak terpaku pada teks pesan dari Marcio. Bibirnya mulai ia gigit, sedangkan benaknya mulai menyiapkan rencana licik.
"Sepertinya, aku berubah pikiran," ralat Patricia, lalu memberikan ponselnya pada Michelle.
Michelle meraihnya dan ikut membaca teks tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
End Of Mission
De Todo[Follow dulu ya sebelum baca :)] Kematian Laura Wesley menggemparkan kota Los Angeles malam itu, dan Michelle Bardrolf satu-satunya orang yang tahu bahwa pelaku di balik kematian sahabat karibnya itu sebenarnya belum tertangkap. Komplotan penjahat...