25: Arti Pertahanan Diri

2.7K 226 59
                                    

Suara kepak sayap burung merpati yang dilepaskan dari kandang, bergema di hutan belantara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara kepak sayap burung merpati yang dilepaskan dari kandang, bergema di hutan belantara. Saat hewan-hewan itu terbang tinggi di langit, saat itu juga lesatan panah dari berbagai arah turut meluncur, menyerang membuat satu per satu burung itu gugur dan jatuh ke tanah.

Michelle terperangah menatap anak-anak itu berlari dan terus membidikkan panah ke langit.

"Kau harus memburu mereka Michelle. Gunakan instingmu. Seperti ini," kata Gerardo, lalu ia juga ikut menembak salah satu burung di udara dengan sekali panah. Alhasil burung itu jatuh ke tanah, terlihat tak berdaya.

Michelle lantas mencengkram kuat busur di tangannya. "Aku tak bisa."

"Biar kuajarkan."

Gerardo meletakkan busurnya ke tanah, lalu mendekati Michelle.

"Tidak. Bukan itu," cegah Michelle saat Gerardo hendak mengajarinya.

"Aku hanya... tak bisa membunuh mereka." Mata Michelle tampak prihatin saat menyaksikan burung-burung malang di udara itu terus jatuh ke tanah. Ini terasa salah. Di mana moral untuk anak-anak itu? Melesatkan panah bertubi-tubi pada para burung di langit?

Seketika busur tergelincir dari tangan Michelle, ia berbalik ke belakang dan matanya beradu tatap dengan Gerardo. "Burung-burung itu... mereka juga bernapas seperti manusia," ujar Michelle. "Dan kau melatih anak-anak itu untuk—"

"Ini baru busur dan bukan pistol Michelle," interupsi Gerardo yang sukses membungkam Michelle.

Detik berikutnya, Michelle terkesiap, saat Gerardo membalikkan tubuhnya, dan menuntunnya memegang busur. Kepala lelaki itu berada di sisi wajah Michelle. "Dengar, suatu saat, kau harus mematikan musuhmu seperti kau memburu seekor burung," titah Gerardo, lalu ia mengeratkan genggamannya di tangan Michelle, mengarahkan ke langit.

Michelle melirik Gerardo yang balik menatapnya dengan sorot yang sulit diartikan. Seulas senyum miring terbit di bibir Gerardo tapi entah mengapa Michelle merasa senyum itu tampak menyedihkan.

"Jika kau ingin menangkap mereka, kau harus memenangkan pertarungan Michelle. Kau harus membunuh jika itu diperlukan."

Setelah itu Gerardo memusatkan pandangan ke depan, pada Jonas yang berjongkok, menatapnya juga di sela menyusun ranting pohon untuk persiapan membakar burung-burung itu agar bisa disantap.

"Semua hal yang berbahaya selalu beresiko. Dan aku ingin, kau tak menjadi lemah. Jadi, tetaplah hidup dengan cara apapun."

Pelan, Michelle menarik napas, menyipitkan mata, sementara Gerardo kembali fokus membimbing Michelle, menargetkan seekor burung dengan busur.

"Kau harus melakukannya tanpa ragu," ucap Gerardo.

Lalu dalam hitungan detik, Michelle berhasil meluncurkan panah mengenai salah satu burung di udara. Panah itu melesat cepat, mematahkan sayap burung itu, membuatnya tergelincir, lalu menggelepar di tanah.

End Of MissionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang