Chapter 4

284 45 7
                                    

Happy Reading!

Happy Reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kring...kring...kring.

Alarm kesayangan berbunyi, jarum jam menunjukkan pukul 04:00 wib.

Ia bangun dengan mata yang masih sepat, memencet tombol alarm. Dengan rasa malas ia menyingkirkan selimut dari tubuhnya lalu berjalan ke kamar mandi, untuk membersihkan diri dan mengambil air wudhu.

Selepas itu ia membuat sarapan satu piring nasi goreng dengan telur mata sapi di atasnya.

Selesai dengan semua kebutuhannya, Ia bersiap-siap untuk pergi ke sekolah. Berjalan santai dengan bersenandung kecil menuju halte bus.

Sesuai dengan dugaannya, halte sudah ramai sehingga ia tidak dapat tempat duduk tunggu. "Ramai," gumamnya. "Untung aku gak kesiangan"

10 menit ia menunggu, akhirnya bus pun datang, ia pengantri di antara para siswa yang ingin pergi ke sekolah, para karyawan yang ingin pergi bekerja dan ibu-ibu yang ingin pergi ke pasar.

•••

Alia sampai di sekolah, dengan disuguhkan oleh pemandangan sekolah yang sepi, satpam pun tidak ada di pos nya.

Alia mengatur nafasnya, "Sepi banget, ini aku yang ke-pagi'an atau mereka yang ke-siangan?" gumamnya. "Tapi gapapa, aku kan bisa bebas liat-liat sekolah ini"

Di tengah-tengah perjalanan, ada yang menepuk pundaknya. Tubuhnya menegang, "eh?! Pagi-pagi ada hantu ya?" gumamnya.

"Hai?!" ucap seseorang.

"Tuh kan, hantu bisa bilang 'hai' ya?" gumamnya  heran.

Suara tertawa seseorang terdengar di telinganya, "Tuh, sekarang ketawa. Sumpah! Angker banget nih sekolah," gumamnya .

Seseorang muncul di hadapan Alia, "Hai! gue bukan hantu tau," ucapnya.

Alia menyengir, "eh, maaf aku gak tau."

"Gapapa, lo siswa baru juga?"

Alia mengangguk, "iya, btw apa kita pernah ketemu sebelumnya?" tanya Alia.

"Belum lah," sentak nya, lalu dia menyodorkan tangannya, "Perkenalkan nama gue Raisa Aditya"

"Hai Raisa salam kenal. Nama aku Amalia," ucap Alia yang membalas uluran tangan Raisa.

"Salam kenal juga." ucapnya tersenyum. "Btw, bisa kali kita jadi teman?"

"Hah? Teman?" ucap Alia.

"Iya, mau gak?"

"Kita baru aja berkenalan dan kamu mau ajak aku menjadi teman kamu?"

"Ya, emang kenapa? Ada yang salah?"

Alia menggeleng, "Engga, tapi kan kita baru aja kenal."

"Iya. Memangnya kenapa? Memang mengajak seseorang untuk berteman baik, harus ada alasan? Kan berteman sama siapa saja. Gue
tau lo orang yang baik, makanya gue mau lo jadi teman gue bahkan sahabat?"

"Tentu saja, dengan senang hati."

Alia seneng? Bukan lagi Raisa adalah sahabat pertama Alia dalam hidup nya, Ia berterima kasih kepada tuhan, karena telah mempertemukan dirinya dengan Raisa.

Ngomong-ngomong tentang perkenalan tadi ia sengaja tidak menyebutkan nama Candra Winata Marga Keluarganya sekaligus nama papahnya. Alasannya hanya author dan Alia yang tahu wkwk.

"Lagi liat-liat sekolah?" tanya Raisa.

"Iya nih, besar banget sekolah nya takut nyasar," ucap Alia tertawa kecil.

Raisa menggeleng kecil, "Ya kali nyasar, ada-ada saja"

"Ya kali aja."

"Ya udah ah, kita lanjut yuk? Gue temenin biar gak ketemu hantu pagi-pagi!"

Alia mengangguk, lalu melanjutkan melihat-lihat sekolah mereka. Selama perjalanan mereka banyak mengobrol dan mengenal satu sama lain. Banyak persamaan dalam diri mereka, mungkin karena persamaan itu mereka terlihat sangat akrab? Bahkan jika orang lain melihat mereka, pasti akan berpikir mereka seorang sahabat lama yang sudah saling mengenal satu sama lain. Padahal faktanya mereka baru saja bertemu.

Dan ternyata Alia dan Raisa satu kelompok. Raisa yang bingung karena tidak melihat Alia kemarin di kelompoknya. "Kita satu kelompok? Kok gue gak lihat lo kemarin?"

"Oh itu," ucap Alia.

"Itu? Kamu kemarin gak hadir? Atau-." ucap Raisa gantung.

"Atau apa?."

"Ah sudah lah lupakan. Jadi kamu kemarin gak ada di kelompok aku kenapa?"

"Anu ..., pokonya ada problem yang bikin aku pusing, muak nya bukan kepayang deh!" ucap Alia agak kesal mengigat kejadian kemarin.

"Hah? Sampai separah itu? Memangnya apa?"

"Lain kali aku ceritain, btw udah ramai aja sekolahan padahal tadi cuman ada kita berdua." ucap Alia mengalihkan pembicaraan.

"Eh iya juga ya."









Tbc...

Next? Jangan lupa vote dan komen ya! Karena vote dan komen dari kalian adalah salah satu moodboster aku<3.

Terimakasih untuk kalian yang masih mau baca cerita absrud aku. See you di part selanjutnya:*

Salam author dan salam Literasi🤝

Follow ig author : @merynti02_

Senior Ngeselin! {END} TAHAP REVISI!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang