Happy Reading!
"Tujuan kita kesini mau ...," ucap Albar terpotong olah ucapan IKi. "Mau makan bareng kalian!"
Pletak!
Ezza, menyelepet kepala Iki, "Diam apa! Ngoceh mulu lo!" ucap Ezza. "Bisa-bisanya si Albar ngomong lo potong!"
Iki mendengkus kesal, "Sakit Ezza buset! Bisa-bisa pala gue benjol lo slepet mulu dari tadi!"
"Suruh siapa banyak bacot!"
Kapila yang sudah jengah melihat tingkah laku temannya hanya bisa mengelus dada sabar, "Diam dulu bisa gak Ki? Jangan kaya anak-anak apa! Anak-anak aja di bilangin ngerti, lah lo yang tua bangka gak ngerti dibilangin sama sekali," omel Kapila.
"Mampos, diomelin, kan lo," ucap Adi. "Udah tau si Kapila kalo udah ngomong pedes, pake lo pancing segala."
"Udah-udah, gak malu lo pada di liatin adik kelas gini?" ucap Rezi. "Silakan di lanjut Al"
"Oke. Jadi sebelumnya, Maaf atas sikap teman-teman gue yang minus akhlak ini. Tujuan kita kesini, kita mencari siswa baru kaya kalian ini untuk ikut serta dalam ekskul basket ball," ucap Albar menjelaskan tujuannya.
"Ekskul basket?" ucap Tasya.
"Iya, gimana? Kebetulan TiM basket girl kita lagi butuh anggota baru, dan bonusnya kalo kalian yang kita ajak langsung, bisa langsung masuk tanpa seleksi sama sekali."
"Tanpa seleksi? Gak adil dong?" ucap Alia.
"Adil-adil aja kok. Ini kan keputusan yang sudah di sepakati bersama."
"Tapi, menurut gue, emang gak adil sih, Kak," ucap Raisa, yang setuju dengan ucapan Alia.
"Gak adilnya dimana?" tanya Albar.
"Jadi gini, misal ya. Ini misalnya kita semua ikut masuk di ekskul itu, dan otomatis lolos semua dong?" balas Alia.
Mereka menganguk, "Terus? Kan itu keuntungan buat lo."
"Terus gimana sama anak yang benar-benar mau masuk dan udah berusaha mati-matian untuk melatih fisik diri dia sendiri. Dan terpaksa harus menerima kenyataan bahwa kuota yang di butuhkan untuk anggota Tim sudah penuh, karena di isi oleh gue dan teman-teman gue?"
"Dan tadi lo bilang keuntungan buat diri gue? Itu bukan sifat gue yang mencari keuntungan dengan cara licik kaya gini," ucap Alia, yang membuat semuanya melongo tidak percaya mendengar ucapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senior Ngeselin! {END} TAHAP REVISI!
Ficção Adolescente~Welcome to the Senior Ngeselin! Story~ Cerita ini berkisah tentang dua anak kembar, yang mungkin nasibnya berbanding terbalik 180°. Ya dia Amalia Candra Winata, seorang gadis pekerja keras, tangguh dan berjuang sendiri di dalam kerasnya ibu kota Ja...