Chapter 11

175 25 8
                                    

Happy Reading

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

15:00 WIB.

Moci, alarm kesayangan nya berbunyi bertanda Alia harus segera bangun dan bergegas untuk pergi bekerja, part time.

Ya, Alia semenjak duduk di bangku 9 SMP dirinya mulai bekerja part time di sebuah mini market tidak terlalu jauh dari tempat kost nya.

Alasan ia bekerja part time di umurnya yang bisa terbilang belum pantas untuk menjadi seorang pekerja part time, karena kebutuhan ekonomi dirinya, untuk membeli makan, bayar kost dan membayar kebutuhan sekolah.

Papah nya, bukan tidak memberikan uang kepada dirinya, numun memberikan uang dengan cara semaunya, tidak memperdulikan Alia lagi.

Terkadang ia di kasih 2 bulan sekali, terkadang juga tidak sama sekali bahkan ia harus rela berpuasa untuk mengirit dan mencukupi kebutuhannya.

Untung lah dirinya mendapatkan pekerja menjadi seorang karyawan mini market part time. Sebelumnya ia tidak mengetahui bahwa mini market tersebut milik Adik papahnya atau Tante Ira, tadinya ia di tolak untuk bekerja di mini market tersebut. Selain masih terlalu dini, ia juga harus bersekolah.

Namun Alia memohon kepada tantenya, dan menceritakan semua kejadian yang menimpah dirinya, sampai harus bekerja part time seperti ini.

Dan pada akhirnya tantenya mengizinkan, dengan syarat ia tidak boleh melupakan kewajiban nya sebagai seorang pelajar. Dan gajinya pun di bayar setar dengan karyawan yang berkerja full waktu.

Oh iya. Perihal uang SPP sekolah, ia tidak membayarnya sepersen pun, di karenakan sekolah tersebut milik papahnya dan untuk menutupi bahwa Alia seorang putri dari pemilik sekolah tersebut. Ia harus menjadi siswa penerima beasiswa full sampai lulus.

Dari sekian banyak keluarga papah dan mamah nya, hanya Tante Ira lah orang yang masih sayang dan percaya kepada dirinya, Miris bukan?

Walaupun begitu, Alia sangat amat bersyukur, setidaknya masih ada yang peduli dan sayang kepada dirinya, bahkan tante Ira sering main ke tempat kost nya untuk sekadar menjenguk dirinya dan membawakan Alia makan.

Oh iya, Tante Ira memiliki anak laki-laki yang sudah Alia anggap sebagai kakak nya, sosok kakak yang Alia idam-idamkan.

Jinora Iskandar, yang bisa Alia panggil dengan sebutan Kak Jino! Sosok kakak yang menjadi tameng dirinya. Dikala ia membutuhkan tempat cerita, tempat mengadu dan tempat untuk mencari kebahagiaan.

Jika ia terluka, Kak Jino tidak akan segan-segan melukai orang yang telah melukai Alia. Bahkan waktu itu ia hampir saja membuat Kak Rio, kakak kandung Alia masuk rumah sakit. Sadis bukan? Tapi sadis-sadis gini tetap cool kok.

•••

Alia sampai di mini market, menyapa para teman kerjanya, dan masuk kedalam ruang tante Ira, untuk memberi salam.

Alia mengetuk pintu, lalu membuka pelan kenop pintu tersebut, "Assalamualaikum Tante!" ucap Alia, dengan senyum khas nya.

Tante Ira membalas senyuman Alia, "Wa'alaikumsalam cantik, kamu sudah makan belum?"

"Alhamdulillah sudah Tante, tadi sebelum kesini mampir dulu ke warteg sebelah," ucap Alia.

Tante Ira menatap wajah ceria Alia, "Kasihan sekali kamu Alia, di usia kamu yang masih remaja ini, harus menjalani kerasnya hidup seorang diri. Tega sekali mas Chandra, tanpa tau kebenaran ia mengasingkan kamu seperti ini," batin tante Ira.
 
Tante Ira mengusap wajah Alia, "Syukurlah," ucap Tante Ira. "Alia, kamu tidak ingin tinggal bersama tante saja?"

"Tidak tante, aku mau belajar mandiri," ucap Alia sambil tertawa kecil, untuk mencairkan suasana yang tiba-tiba canggung.

"Bukan kah kamu sudah cukup mandiri sekarang? Satu tahun kamu hidup seorang diri sayang," balas tante Ira, sambil mengusap lembut rambut Alia.

"Belum cukup tante, lagi pula aku sudah terlalu nyaman untuk tinggal seorang diri."

"Kamu perempuan sayang, Tante khawatir jika kamu terus-menerus tinggal seorang diri."

Alia meraih tangan tantenya, "Tante tidak perlu khawatir, dan percaya sama aku, aku sudah satu tahun hidup seperti ini, jadi apa yang perlu tante khawatirkan? Tempat kost aku cukup aman kok tan, jadi Tante Ira tidak perlu khawatir," ucap Alia mencoba untuk membuat tantenya mengerti.

Sudah sering kali tantenya, mengajak Alia untuk tinggal bersama namun Alia sering kali menolak, ia tidak enak hati dan ingin hidup mandiri.

Ternyata hidup mandiri seperti ini tidak terlalu buruk kok, ya walaupun seringkali merasa was-was, namun yang kita butuhkan satu. Jaga diri baik-baik.

"Ya sudah, jika kamu berubah pikiran dan ingin tinggal bersama tante, bilang ya sayang. Rumah tante selalu terbuka untuk kamu," ucap Tante Ira dengan penuh kasih sayang.

"Siap tante!" ucap Alia. "Ya sudah, kalo gitu aku ganti baju dan siap-siap dulu ya tan"

"Di loker kamu ada kue kering buatan tante, di makan ya!" ucap Tante Ira.

"Wah! Terima kasih tan, pasti aku habiskan. Kan kue kering buatan tante enak banget."

"Ah kamu bisa aja, jadi tersipu malu nih tante."

Dan merekapun tertawa bersama, bahagia gak harus dengan hal yang macam-macam kok, cukup memuji masakan orang lain bisa membuat kita dan orang itu bahagia. Bahagia itu mempunyai caranya tersendiri.

Setalah Alia berpamitan, ia segera menuju ruang ganti, tidak lupa pula memakan beberapa kue kering buatan tantenya. Bisa di bilang kue yang di buat oleh tantenya sebelas-dua belas dengan kue yang terpajang di etalase-etalase mall mahal.

Tante nya ini pintar masak, entah itu masakan rumahan atau pun kue-kue buatannya sangat enak.

Alia berjalan mengelilingi rak-rak makanan, untuk mengecek makanan atau pun minuman yang stoknya kosong, yang nanti nya akan ia isi ulang dengan yang baru. Satu merek minuman kosong, ia segera mengambil persediaan minum di gudang dan mengisinya kembali kedalam kulkas.

"Permisi mba," ucap seorang customer.

"Iya mas? Ada yang bisa saya bantu?" ucap Alia tanpa mengalihkan pandangannya. Bukannya ia tidak sopan, akan tetapi ia sedang kesulitan memegangi botol yang akan jatuh.

"Saya mau nanya mba, tempat Snack sehat di bagian mana ya mba?"

"Oh snack sehat ya?" ucap Alia sambil menata kembali botol yang hampir jatuh.

Alia berdiri, setelah berhasil menata botol tersebut, "Maaf sebelumnya saya tadi tidak sopan dan tidak melihat kearah mas," ucap Alia kepada orang tersebut yang sedang melihat ponsel.

"Baik, untuk snack sehat di ...," ucap Alia tejeda setelah menatap orang tersebut.

"Loh?" ucap orang tersebut setalah mengalihkan pandangannya dari hp yang dia pegang.






Tbc...

Next? Jangan lupa vote dan komen ya! Karena vote dan komen dari kalian adalah salah satu moodboster aku<3.

Terimakasih untuk kalian yang mau ikutin cerita Senior Ngeselin! Sampai sini, see you di part selanjutnya:*

Salam manis semua^^

Follow ig aku :@merynti02_

Senior Ngeselin! {END} TAHAP REVISI!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang