Happy Reading!
"Mau makan apa Alia?" tanya Raisa, setelah mereka menemukan meja untuk mereka duduki.
"Roti sama Es teh aja Ray."
"Itu aja?"
Alia mengangguk, "iya, itu aja udah cukup kok," ucap Alia tersenyum.
"Gak kurang?"
Alia menggeleng, "Engga Ray, Ya Allah."
Raisa tertawa kecil, "Iya-iya, tunggu ya!"
Untuk menghilangkan rasa suntuknya. Alia mengambil ponsel dari saku bajunya, membuka Aplikasi berbentuk camera lalu meng-scroll beranda aplikasi tersebut.
Alia ngehela nafas, "Gak ada yang menarik," gumamnya, lalu ia keluar dari aplikasi tersebut dan menaruh kembali ponselnya.
"Raisa lama banget, hueh," gumamnya, sambil mengetuk-ngetuk jari di meja.
Tak lama setelah itu, Raisa pun sampai dengan tangan yang membawa nampan berisi makanan penuh.
"Makanan datang. Taraaa," ucap Raisa, sambil menaruh nampan tersebut. "Sorry ya lama, ramai banget asli."
"Gapapa, btw kok banyak banget Ray?" tanya Alia heran.
"Eh ..., iya ya, kok banyak banget?" ucap Raisa bingung.
"Lah, kan kamu yang beli?"
Raisa tertawa, "Gue khilap, habis banyak banget makanan yang keliatannya enak banget."
Alia menggelengkan kepalanya, tidak habis pikir dengan teman barunya ini, "kalo kaya gini, siapa yang mau habisin?" tanya Alia.
"Berdua lah, bantuin ya Alia? Please."
"Nanti deh, aku pikir-pikir dulu," ucap Alia, ia sengaja ingin mengerjai Raisa.
"Duh, jangan gitu dong," ucap Raisa memelas. "Lo kan cuman makan roti satu nih? Rotinya juga kecil kan, pasti gak kenyang kan?"
"Engga, kenyang kok," ucap Alia.
"Masa? Pasti engga dong?" ucap Raisa lagi.
"Kenyang Ray."
"Engga pokoknya! Jadi lo harus bantuin gue habisin makanan ini. Ingat Alia, gak boleh buang-buang makanan!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Senior Ngeselin! {END} TAHAP REVISI!
Novela Juvenil~Welcome to the Senior Ngeselin! Story~ Cerita ini berkisah tentang dua anak kembar, yang mungkin nasibnya berbanding terbalik 180°. Ya dia Amalia Candra Winata, seorang gadis pekerja keras, tangguh dan berjuang sendiri di dalam kerasnya ibu kota Ja...