Happy Reading!
Sesampainya mereka di kantin. Mereka langsung menuju meja kosong dekat dengan jendela yang berhadapan langsung dengan taman.
Mungkin ini akan menjadi meja favorit mereka, pasalnya sadari awal Alia dan Raisa menginjak kakinya di kantin ini, ia selalu saja menempati meja ini.
"Alia, kayanya nih meja di takdirkan buat kita gasih?" tanya Raisa setelah menyadari meja yang mereka tempati adalah meja yang sama seperti kemarin.
"Hah? Emang kenapa Ray?" tanya Bella.
"Engga, gue aneh aja. Masa nih ya, dari awal gue masuk kantin ini selalu duduk di meja yang sama," ucap Raisa. "Ya'kan Alia?"
Alia mengangguk, menyetujui ucapan Raisa.
"Maybe, nih meja tempat nongkrong kita kalo lapar," ucap Ara.
"Ya udah, kalian mau mesan apa? Biar gue sama Vira yang beli," ucap Ara. "Mau kan Vir?"
"Boleh, asal makanan gue lo yang bayar ya?" balas Vira.
"Parah lo, gak ikhlas!"
"Ikhlas, yakali engga."
"Terus kenapa minta gue yang bayarin?"
"Becanda elah! Kaku amat lo kaya kenebo kering!"
"Udah-udah, mulai deh," ucap Bella. "Biasa Ray, Alia mereka berdua kaya Tom&Jerry. Gak pernah akur!"
"Enak aja!" ucap Ara dan Vira kompak. "Udah ah buru, kalian mau mesan apa?" tanya Ara.
"Aku siomay sama es jeruk," ucap Alia.
"Gue Mie ayam bakso, sama es teh tawar," ucap Bella.
"Sebentar, gue catat dulu, lo tau kan otak Ara mini, jadi mana ingat pesanan kalian hahaha!" ucap Vira.
Ara mengusap-usap dadanya, "Sabar, orang sabar pacarnya banyak."
"Tadi, lo mesan apa Ray? Sya?" tanya Vira.
"Punya kita, samain aja kaya pesanan Alia," ucap Tasya, yang di setujui oleh Raisa.
"Siap nyonya! Makanan siap meluncur!" ucap Ara, sebelum pergi dari hadapan teman-temannya.
Bella menggelengkan kepalanya, tidak habis pikir dengan temannya yang satu ini, "Maklum ya guys, kecilnya kurang di bedong kata mamah nya," ucap Bella, lalu mereka semua tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senior Ngeselin! {END} TAHAP REVISI!
Roman pour Adolescents~Welcome to the Senior Ngeselin! Story~ Cerita ini berkisah tentang dua anak kembar, yang mungkin nasibnya berbanding terbalik 180°. Ya dia Amalia Candra Winata, seorang gadis pekerja keras, tangguh dan berjuang sendiri di dalam kerasnya ibu kota Ja...