Chapter 21

142 18 3
                                    

Happy Reading!

"Alia," panggil Raisa di depan gerbang sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Alia," panggil Raisa di depan gerbang sekolah.

Alia menengok mencari sumber suara tersebut, "Eh ray? Baru datang?" ucap Alia basa-basi.

"Iya, nih tas lo," ucap Raisa, lalu menyodorkan tas milik Alia yang kemarin tertinggal. "Kemarin lo kemana sih? Gue sampe bohong sama guru. Kalo lo izin pulang karena sakit"

Alia mengambil tas miliknya, "Thanks Ray! Nanti gue ceritain kalo kita udah kumpul semua!"

Raisa berdecak kesal, "Kenapa gak sekarang aja sih?"

Alia menarik tangan Raisa, "Masuk dulu, kalo gue jelasin sekarang, nanti gue capek lagi jelasin ke Vira, Ara, Tasya, dan Bella," jelas Alia.

Raisa mengangguk paham, "Iya sih, sebentar lagi pasti ada wartawan dadakan di kelas," ucap Raisa tertawa.

"Kalo gitu buat isi energi, ke kantin dulu yuk?" ajak Alia.

"Ayo, kebetulan gue juga gak sarapan tadi, nih Mamah gue bawain bekal," ucap Raisa sambil mengangkat tas bekal yang ia bawa.

Di tengah jalan mereka, Alia melihat Albar dari kejauhan. Dari pada dia diamuk oleh Albar, lebih baik ia menghindari Albar untuk hari ini.

"Eh, Ray gue gak jadi lapar deh, bekalnya lo makan pas jam istirahat aja, ya? Atau lo makan pas di kelas aja gimana?" ucap Alia sambil membalikkan tubuh Raisa ke arah kelas mereka.

"Lho? Kenapa?" tanya Raisa bingung.

"Gak tau, gue mendadak gak mood, kita ke kelas aja yuk," ajak Alia lalu menarik tangan Raisa.

"Iya, tapi pelan-pelan, buru-buru banget sih?" ucap Raisa kesal.

"Nanti aku jelasin semuanya," ucap Alia.

"Itu si Alia!" teriak Bella dari dalam kelas.

Alia menghela nafas panjang, ia siap untuk menjawab semua pertanyaan dari teman-temannya, "Belum masuk kelas aja udah ada yang teriak tuh, satu," cibir Raisa.

"Biasa, Artis!" ucap Alia mengibaskan rambutnya, lalu berjalan masuk meninggal Raisa.

Raisa berjalan mengikuti langkah Alia, "Dih! Pede lo begitu?" ucap Raisa.

"Pede lah! Fakta cuy, hitung sampai tiga pasti mereka berempat langsung menyerbu gue dengan pertanyaan kepo mereka."

"Oke, Satu ... Dua ... Ti ...."

Senior Ngeselin! {END} TAHAP REVISI!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang