Happy reading🥰Di waktu yang bersamaan di area parkir.
"Eh wid, gak papa kan lo kita tinggal" Tanya Selena dan Dinda. Pasalnya mereka berduka sudah di jemput.
"Gak kok, santai aja. Kalian pulang aja duluan kasian tuh yokap lo pada udah nunggu" Tutur Widi.
Dinda dan Selena lalu berjalan dan memasuki mobil orang tua meraka.
"Woi ngapain disini" Tiba-tiba suara itu terdengar membuat Widi kaget. Ternyata itu adalah Ray.
"Kaget bangkek" Kesal Widi.
"Gue tanya ngapain lo masih disini? Sekolah udah sepi juga. " Tanya Ray sekali lagi.
"Nungguin jemputan nyoka... " Kata-kata Widi terpotong saat ia mendengar deringan ponselnya. Ia merogoh saku nya dan melihat nama mamanya yang tertera di layar ponsel.
"Halo ma" Ucap widi. Ray hanya memperhatikan Widi yang tengah berbicara di telpon.
"Kamu pulang naik taksi aja ya, mama gak bisa jemput kamu. Mama ada meeting 5 menit lagi. " Sahut dari seberang.
"Kenapa baru ngasih tau sih ma? Kalok gak bisa jemput". Kesalnya sambil menghentakkan kaki nya berberapa kali.
" Ini juga dadakan sayang. Maaf ya" Ucap mama Widi.
"Iya deh mah, ya udah aku tutup dulu. " Ucap Widi Seraya memutuskan sambungan.
"Jadi.." Ucapan Ray tergantung.
"Jadi apaan? Gak jelas lo kak kek Dora" Jawab Widi kesal.
"Lo gak ada yang jemput kan" Tanya Ray untuk menyakinkan apa yang dia dengar tadi. Widi hanya Menggeleng.
"Ya udah gue anterin aja gimana" Tawar Ray.
"Serius kak" Widi mencoba menanyakan keseriusan Ray.
"Heemm" Ray hanya menjawab dengan deheman.
"Eh temen kakak yang lain kemana? " Tanya Widi pasalnya sedari tadi ia tak melihat para cecunguk itu.
"Udah balik, buruan Naik" Kata Ray , Widi hanya tersenyum.
Widi naik ke atas motor Ray. Setelah Widi naik dengan sempurna. Tiba-tiba Ray melepas jaket nya. "Tuh pakek buat nutupin paha lo" Ray memberikan jaket pada Widi.
"Makasih kak" Ucap Widi lirih.
"Ya ampun kuat kan jantung ku, baper banget anjim. Ma makasih ya udah gak jemput aku. " Batin Widi.
Saat di gerbang Widi membuat kaget Ray dengan berteriak. "Kak itu bukannya kak Anelka ya". Reflek Ray mengerem dadakan motor nya. Alhasil itu membuat Widi menubruk punggung Ray, bahkan memeluk Ray.
Widi yang shock masih memejam kan mata. " Masih betah meluk nya" Ucapan Ray membuat Widi tersadar dan melepaskan tangan nya dari pinggang Ray.
"Maaf kak, tadi kan gue kaget liat Kak Anelka tuh Disana lagi pelukan." Ucap Widi lirih.
"Udah sih biarin aja, kita pulang aja. Dan jangan teriak lagi sakit kuping gue" Widi hanya mengangguk mendengar itu. Ray kembali menjalankan motornya.
Disa mendongak melihat siapa yang menarik nya. Setelah melihat empunya tangan itu, Disa mendorong tubuh Anelka. Ya tangan tadi adalah milik Anelka.
"Bro gak usah kasar gitu dong" Kesal Farel.
Anelka menoleh ke arah Disa. "Pulang sama gue" Ucap Anelka , menarik tangan Disa.
"Eits,,dia balik sama gue, amanah dari abang nya. " Farel menahan Disa.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANELKA CALVARY
Teen Fiction"Betah banget tu tangan di pegang ketos songong itu" "Maksudnya lo" "Lo milik gue Dis, gak ada orang yang boleh nyentuh lo" "Lepasin gue" "Gak sebelum lo , bilang lo mau jadi pacar gue" "Anelka lo gila ya" Orang yang menarik tangan Disa paksa itu a...