chapter 11

70 11 0
                                    

Happy reading

Warning typo bertebaran

Happy reading sayang- sayang  nya author. 🐨🐨🐨🐨

Para siswa berhamburan keluar kelas. Bel istirahat telah berbunyi lima menit lagu.

"Nel aku, mau ngomong sama kamu" Sapa seorang gadis menghampiri meja Anelka. Gadis itu adalah Dey.

"Nel tu di ajakin ngomongin" Tegur Ralgi. Anelka hanya menatap sekilas ke arah Dey.

"Lo pada duluan"

"Ok nanti lu susul kita tempat biasa" Ucap Ardo.

Keempat teman Anelka meninggal kelas.

"Ikut gue" Anelka menarik paksa tangan Dey. Hingga tiba di ujung lorong yang cukup sepi.

"Buruan ngomong"

"Nel kapan kamu bisa bales perasaan aku, apa aku terlalu buruk buat kamu. Liat aku Nel aku udah banyak berubah demi kamu."

Anelka hanya diam memikirkan sesuatu.

Flashback on

"Dey kebiasaan lo dari kecil gak berubah kalok Makan tetep aja berantakan" Perkataan anak laki-laki yang baru berusia 16 tahun itu. Dia adalah Anelka.

"Bikin malu aja sih Nel" Ucap Dey.

"Lo bikin malu"

"Nel gue ngajak lo makan itu gue mau ngomong serius sama lo? "

"Apa"

"Gue suka sama lo" Ucap Dey dengan cepat.

Anelka hanya menanggapi nya dengan tatapan datarnya.

"Anelka gue suka sama lo"

"Lo salah buat suka sama gue Dey"

"Kenapa, gue gak cantik atau apa? "

"Gak lo cantik"

"Terus kenapa lo nolak gue? " Air mata Dey sudah tak bisa di  bandung lagi. Dari kejauhan ada orang yang tengah memperhatikan keduanya dengan amarah yang memuncak.

"Gue, gak bisa lebih dari sekedar temen Dey"

"Kenapa Nel? Lo suka sama orang lain? Kasih alesan ke gue Nel" Dey yang sudah menangis sesegukan.

"Gue harap lo nemu cowok yang benar-benar sayang sama lo Dey"

"Gue kurang apa Nel? Lo jahat bang.... Anelka" Ucapan Dey terpotong dengan teriakkan kaget saat sesorang dengan membabi buta mukuli Anelka.

"Farhani lo Apa-apaan sih"

Orang yang memukul Anelka adalah farhani orang yang memperhatikan mereka sejak tadi.

"Dia pantes" Dengan terus melancarkan bogeman ke wajah Anelka.

"Far udah" Lerai Dey. Sementara beberapa orang di kafe tersebut hanya menonton.

"Lo kenapa far? " Tanya Anelka.

"Lo yang kenapa"

"Far gue bilang udah" Ucap Dey di balik tangisan nya. Farhani pun berhenti memukul Anelka.

"Dia pantes" Farhani menunjuk wajah Anelka.

"Lo kenapa Far? Anelka itu temen lo".

ANELKA CALVARYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang