what happened?

129 16 0
                                        

Happy reading guys🥰

Warning typo bertebaran.

apartemen Anelka. Ya mereka berencana untuk tidur di sana malam ini.

" Nel gue mau tanya nih.? Kan tadi gue pulang nganterin si Widi nah, terus kita lo meluk cewek gitu. Siapa tuh.? " Tanya Ray penasaran.

"Demi apa Anelka meluk orang. " Teriak Ralgi.

"Budek kuping gue bangsat" Geram Yongki.

"Demi papa moyang lo" Ucap Ray. "Woi Nel jawab elah  diem-diem bae" Lanjut Ray.

"Disa" Jawab singkat Anelka.

"What" Teriak mereka serentak.

"Seriusan anjirr" Imbuh Ardo.

"Wah gercep juga ni anak" Ledek Ralgi sambil Menyenggol lengan Anelka.

"Noh yang onoh juga gercep jir  mepet terus" Sindir Ardo dan melirik ke arah Ray.

"Paan lo pada liatin gue gitu ha?" Ray merasa Risih di di perhatikan.

"Lo suka sama Widi? " To the point Yongki.

"Ya kali ah" Elak Ray.

"Terus  ngapain pake acara anter-anter segala, udah kek kang ojek aja. " Sindir Ardo.

"Lah kok jadi gue, noh si Anelka interogasi gih. " Kesal Ray.

"Oh iya, lupa. Kenapa lo ampe meluk Disa. " Ralgi penasaran.

"Gak sengaja" Cetus Anelka.

"Lah gimana ceritanya pelukan gak sengaja" Ardo merasakan hal yang aneh.

" Pulang bareng" Singkat Anelka.

" Gak paham  , gak ngerti " Ujar Ardo.

"Yang paham-paham aja" Celetuk Yongki.

Perdebatan itu berakhir di sana. Ponsel Anelka berdering, Anelka menjauh dari teman-temannya. Terlihat Anelka seperti sedang bertengkar dengan orang yang berbicara di telepon.

                                         ***

Di kelas Disa.

"Untung ya kemaren ada bidadari yang nyelamatin kita tuh dari hukuman. " Ujar  Rivaldo.

"Bener banget tuh" Sambut Samuel.

"Iya nih Dis, kok lo gak bilang-bilang sih bakalan tampil? " Tanya Widi.

"Tau nih, gak tau apa nih jantung udah kek diskotik.
Des tak dung des tak dung gitu" Ucap dara sedikit berlebihan sambil memegang dada nya.

"Gak papa wid" Jawab Disa singkat.

"Lo emang malaikat Dis, di tugasin buat bantuin kita" Ucap Richard.

"Bahasa lo ketinggian mujidin"galang menoyor kepala Richard.

" Woi ni pala nih aset ya! Kalok kenapa-kenapa gimana. " Ucap Richard panik.

"Aset gundul mu, kepala gak ada isi juga di banggain" Sindir Selena.

" Paan sih temen nya lampir ikut-ikutan aja" Sewot Richard.

"Kenapa bawa-bawa gue kuyang" Hardik Widi.

"Lah lo merasa jadi lampir" Richard tersenyum jahil.

"Ya, ya enggak lah. Tapi kan Selena itu temen gue dugong". Kesal Widi.

" Lo gak konsisten banget sih tadi kuyang, ini dugong pula. Situ waras ". Ledek Richard.

" Suka-suka gue lah anjim sibuk amat" Sewot Widi.

ANELKA CALVARYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang