Ardo goblok

75 7 13
                                        

Warning...

Typo bertebaran..

Happy reading.. 🐧🐧🐧❤
Semoga kalian suka

Sementara Disa tengah asik menatap seisi kamar Anelka, yang menurutnya cukup menarik. Padu padan warna dan hiasan menyejukkan mata. Kamar ini tidak mencerminkan kepribadian Anelka. Anelka yang duduk di atas kasur pun hanya menatap Disa yang tengah sibuk mengitari kamar nya.

                                       ***

Berbeda dengan teman-teman Anelka dan Disa di sekolah, mereka masih berkutik dengan pelajaran, ray dan yang lain nya tak henti memandang jam yang terasa amat lama bergerak.

"Anjirr, demi lama banget jam nya pen gue hih" Bisik Ardo pada Ray.

"Ho'oh, gatau apa orang udah kangen bebeb widiya" Ucap Ray sambil tersenyum menopang dagu, entah apa yang sedang di bayangkan nya.

Ardo pun menoyor kepala Ray " Dasar bocen"

"Irii bilang bos" Ucap ray tersenyum bangga.

"Itu yang di belakang kenapa ribut? Mau bantu saya menjelaskan di depan" Tegur guru yang sedang mengajar kepada Ardo dan Ray.

"Enggak bu" Ucap Ardo cengengesan.

"Ya sudah diam kalian, jangan ada yang berisik lagi.

Guru itu pun melanjutkan penjelasan nya. 30 menit berlalu akhirnya suara yang telah di tunggu sedari tadi terdengar juga, apa lagi kalau bukan suara bel pulang.

" Baiklah hari ini kita cukupkan sampai disni, silahkan kalian pulang. " Ucap guru tersebut , seraya melenggang keluar kelas.

Seisi kelas langsung bergegas berhamburan keluar kelas tak terkecuali Ardo dan kawan-kawan.

Mereka semua berjalan menuju ke kelas widi, kalian paham lah si bucin mau jemput putri nya.

"Widihh cakep-cakep juga wid anak kelas lo, boleh lah nih buat gue satu" Ucap Ardo saat tiba di depan kelas Widi dan Widi sudah menunggu tepat di depan kelas bersama Selena dan Dinda.

"Dih lo aja yang gak gaool, kelas gue mah cakep semua" Balas Selena pada perkataan Ardo.

"Iya , kecuali lo burik kek bebek" Ejek Ardo. Yang lain pun hanya tertawa.

"Kek taik sumpah lo kak" Muka Selena tampak merah padam. Dan dengan kesal ia berlalu meningggalkan  mereka semua.

"Hayo, anak orang ngambek gara-gara kakak tuh" Ledek widi pada Ardo

"Mulut tu di jaga Ard" Ucap Ralgi.

"Fakta anjir, dianya aja baperan dih, gue mah gak salah" Ucap Ardo memberi pembelaan pada diri-Nya.

"Ayang ayok pulang, tinggalin mereka" Ray bekata dengan nada seperti bayi yang merengek pada ibunya. Widi hanya bergidik, tidak biasanya Ray bertingkah menggemaskan seperti ini.

"Najiss anjirr, dasar bucin gak kenal tempat" Ardo berkata demikian sambil menendang pantat Ray.

"Aww...Sakit bego" Rintih Ray.

"Bodoamat kita gak urus" Imbuh Ralgi.

"Ayang sakit" Ray Bergelayut di lengan Widi.

"Gak usah manja" Ucap Widi tegas.

"Gue duluan" Ucap Yongki. Ada satu hal yang membuat mereka tercengang adalah saat mengucapkan kata itu Yongki sambil menarik lengan Dinda menjauh dari perkumpulan orang-orang itu.

ANELKA CALVARYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang