#1

1K 134 80
                                    

Sekali lagi gue memastikan penampilan di kaca gede yang ada di pojok kamar gue. Gue harus selalu terlihat cantik dan menawan terlebih hari ini ada kelas Pengantar Hukum Bisnis. Wait, mata kuliah tersebut emang ga ada hubungannya sama penampilan gue, masalahnya adalah gue sekelas dengan senior yang gantengnya menyilaukan mata dan tatapannya sedikit tidak baik bagi kesehatan jantung gue. Gue ga ngerti kenapa doi baru ambil matkul itu di semester ini. Ngulang apa gimana tuh? Tapi kayaknya ga mungkin ngulang deh karena mata kuliah Hukum Bisnis ini mah gampil. Absen penuh aja udah dijamin bakalan lulus deh. Kata Kak Minho sih gitu. Soalnya nih ya ujiannya aja open book dan open undang-undang, otak gue yang pas-pasan aja merasa jobless. Gue rasa kampus gue juga bikin mata kuliah ini untuk anak ekonomi buat jaga-jaga doang biar ga bego-bego banget sama hukum.

Oh iya, salam kenal semuanya. Gue Yoona Gerald Cassandra. Kata Papi nama gue mempunyai makna yang bagus; Yoona artinya terhebat atau tak tertandingi, Cassandra artinya penolong manusia, sedangkan Gerald itu nama belakang Papi gue yang artinya pembawa kesejahteraan. Jadi mungkin orang tua gue pengen gue menjadi anak yang hebat dan suka menolong manusia sehingga semuanya sejahtera. Ga peduli lah gue sama arti-arti nama gitu. Ada juga keberatan nama gue. Buktinya, otak gue pas-pasan dan bukannya nolong, gue sering merepotkan sesama. Sekarang gue lagi kuliah semester tiga di salah satu kampus terbaik negeri ini. Ga usah gue bilang juga kalian udah pasti tau. Tentu saja gue bisa masuk sini bukan karena kepintaran dan kecerdasan. Gue masuk lewat jalur ujian yang uang pangkal dan uang semesternya dua kali lipat sama orang yang masuk secara reguler. Yupp, jalur mandiri namanya atau beberapa kampus nyebutnya jalur paralel. Ah apapun itu yang penting gue kuliah. Tapi walaupun begitu kan sebodoh-bodohnya gue, tetep aja gue kuliah di kampus ternama. Ya ga ges?

Gue tinggal di salah satu kompleks perumahan di Jakarta Selatan. Walaupun gue anak JakSel gue jarang ngomong campur inggris-indonesia, bukan karena gue ga mau, tapi emang ga bisa. Di cluster perumahan gue ga terlalu banyak rumah, khususnya di blok rumah gue hanya ada beberapa rumah doang. Beberapa rumah tapi berisiknya kayak sekelurahan. Gimana ga berisik coba, jarak usia anak-anaknya ga beda jauh dan kita udah tumbuh bersama sejak kecil. Tapi sayang anak-anak seusia gue, hanya gue perempuan. Sisanya cowo ga bener semua, ada Sehun, Kai, Baekhyun. Gue ga paham apa yang terjadi sekitar 20 tahun yang lalu sampai Mami, dan mama-mamanya mereka kenapa bisa bareng hamilnya, ya lahirnya beda-beda bulan sih. Yang lebih tua dari kita ada Bang Suho, Kak Chanyeol sama Mas Diyo. Mereka sering gue porotin buat beli nasi goreng tek tek. 

Dunia Sementara, Akhirat Selamanya (7)

Yoona

Gud morning sahabat..

Baekhyun

Hm.. Ada maunya pasti.

Yoona

Jelas.

Serius oi udah telat nih, hari ini jadwal siapa yang nebengin gue?

Kai

Bukan hamba.

Sehun

Apalagi hamba.

Yoona

Lo kali Hun, minggu lalu lo mangkir ya jadi supir gue.

Sehun

Mending gue nganterin degem gue lah daripada nganterin lo.

Yoona

Ok. Blacklist. Jangan minta kenalin cewe ya sama gue.

Sehun

Jangan gitu cyg. Pulang deh bareng ya. 

Fall For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang