15

1.4K 101 10
                                    

🍂

Taeyong meremas stir kemudi, dia melampiaskan semua amarahnya, semuanya yang selama ini dia tahan dia keluarkan. Dia tidak bisa membendungnya lagi, dia juga sudah begitu lelah dengan semua ini.

Taeyong merasa sakit yang amat dalam ketika dia harus melepaskan wanita yang sangat dia cintai tapi wanita itu mencintai pria lain yang tidak lain adalah pria masa lalunya dan Taeyong tidak mampu membuat Seulgi melupakan Sehun dan mencintainya.

“Sepertinya, memang sampai disini” guman Taeyong, dia menyalakan mobilnya membelah jalanan Seoul menuju ke lokasi apartemennya.

Sampai disana, Taeyong mengemasi barang-barang apartemennya dan pergi dari sana. Walaupun apartemen itu miliknya tapi disana begitu banyak kenangan dia dengan Seulgi dan dia memilih meninggalkan apartemen itu. Terserah jika Seulgi tetap mau tinggal disini dia lebih memilih mencari tempat tinggal yang baru.

---

“Sebaiknya kau bicarakan dengan Taeyong, secara baik-baik” kata Sehun pada Seulgi. Kini mereka berdua tengah berada diruangan Jungnam. Sehun duduk disofa sedangkan Seulgi dikursi didekat tempat tidur Jungnam memperhatikan Jungnam yang tengah tertidur

“Semuanya sudah terlambat Sehun, tidak ada lagi yang perlu dibicarakan lagi” kata Seulgi

“Tidak ada yang terlambat. Kau masih bisa memperbaiki semuanya”

“Tidak Sehun. Semuanya tidak seperti yang kau fikir”

“Lalu seperti apa?” tanya Sehun menunggu jawaban Seulgi dan wanita itu hanya diam

“Seulgi”

“Nanti saja dibahas, aku tidak ingin membahas apapun. Hari ini semuanya memberatkanku” kata Seulgi dan Sehun menghela nafas.

Sehun mengambil ponselnya dan dia melihat ada panggilan tidak terjawab dari Nayeon dan setelahnya dia teringat jika dia tadi dengan wanitanya.

Sehun mendial nomor Nayeon, lama dia menunggu sampai akhirnya panggilannya dijawab

“Kau dimana?” tanya Sehun membuat Seulgi melirik Sehun

“…………..”

“Maafkan aku, kau harus pulang lebih awal dan membatalkan rencana kita”

“……………….”

“Bibi Kang sudah baik-baik saja. Tidak ada yang perlu di khawatirkan. Hari ini aku tidak pulang dan menginap dirumah sakit. Tak apa kan?”

“…………”

“Baiklah sampai jumpa besok sayang”

“…………”

Sehun mematikan ponselnya

“Dari Nayeon?” tanya Seulgi dan Sehun mengangguk

“Hubunganmu dengan Nayeon berjalan lebih baik dari yang aku pikirkan”

“Aku tidak mau menyakitinya, walau aku memang tidak bisa memungkiri mungkin aku sudah menyakitinya. Sebisa mungkin aku berusaha membuatnya bahagia karena dia tidak bersalah sama sekali. Dia tidak tahu apapun dan keluarganya juga menyerahkan tanggung jawab dirinya padaku. Aku bertanggung jawab bukan hanya untuk keselamatannya tapi juga untuk kebahagiaannya”

“Walau dengan mengorbankan kebahagiaanmu sendiri?”

“Aku tidak merasa mengorbankan kebehagiaanku karena untuk membahagiakan dirinya. DIa bukan wanita yang suka menuntut apapun dia juga mengertiku dengan baik. Hal itu membuat aku perlu meluangkan waktuku untuknya”

Two Heart One Love🍂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang