🥀🥀🥀
pernyataan Mas Abra yang memintaku untuk menjadi ibunya Abel, tidak aku jawab secara lisan, melainkan dengan cara lain. Aku memberikan perhatian, kasih sayang tulus yang kupunya pada Abel. Entah sebenarnya apa yang mendasari aku melakukannya. Ingin membuktikan bahwa aku mampu menjadi ibu pengganti yang baik untuk Abel? Namun, rasanya ada sesuatu lebih dari itu. Aku benar-benar mencintai anak balita menggemaskan itu.
Hari ini, Abel dan Mas Abra kembali datang ke Bandung. Kali ini mereka sengaja datang di hari weekend. Mas Abra meneleponku dua hari yang lalu, katanya Abel ingin weekend bersamaku.
"Kita mau ke mana?" tanyaku pada Mas Abra yang sejak tadi duduk bersamaku di ruang tamu.
"Enaknya ke mana?"
Aku berpikir sejenak. "Gimana kalo kita ke Lembang?"
Sepertinya weekend ke daerah Bandung Barat menyenangkan, menikmati udara sejuk kota Bandung, sangat cocok juga untuk anak-anak.
***
"Ada kuda, Mami. Ada kuda. Wah, besal."
"Itu sapi, Papa. Sapinya banyak."
Suara Abel sejak tadi ribut saat mata kecilnya melihat hewan-hewan ternak dari kawasan wisata ini. Kami akhirnya memutuskan menghabiskan weekend di daerah Kayuambon, Lembang. Tempat Wisata satu ini memiliki konsep ala cowboy Amerika, dengan menyuguhkan pemandangan alam yang sangat mempesona. Selain itu tempat wisata ini juga didukung dengan udara segar dan sejuk di Lembang.
Oh, iya. Entah siapa yang mengajari, sejak satu bulan yang lalu secara ajaib, Abel tiba-tiba memanggilku dengan sebutan Mami.
"Mami, aku mau sana," tunjuk Abel pada wahana permainan anak.
Kami sejak tadi berkeliling dengan Abel di gendongan papanya. Mas Abra menurunkan Abel, anak kecil itu berlari dengan lincah ke tempat yang dia inginkan. Aku dan Mas Abra hanya mengawasinya saja.
Aku tersenyum saat melihat Abel bermain dengan bahagia, sesekali dia mengajak bicara pengunjung lain yang sedang bermain bersamanya. Ada rasa bangga menyelinap di hatiku, meskipun ditinggal ibunya dan lama tidak mendapatkan kasih sayang seorang ibu, tapi Abel bisa tumbuh menjadi anak yang percaya diri.
"Anaknya, Bu?"
Aku menoleh saat runguku menangkap suara seorang wanita yang berada di sampingku. Aku bingung mau jawab apa. Namun, kepalang tanggung. Ya, sudah, aku iyakan saja.
"Iya, Bu. Dia putriku."
"Itu yang sedang bermain sama putrinya, anak saya." Ibu itu menunjuk pada anak kecil yang usianya mungkin lebih tua sedikit dari Abel.
Aku hanya mengangguk seraya mengembangkan senyuman. Kulihat Abel berlari mendekatiku, tangan mungilnya terentang. Aku berjongkok saat dia sudah di hadapanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trapped in Delusion
RomanceAku seorang wanita berusia 28 tahun. Memiliki seorang putri cantik dari mantan suamiku dan mantan istrinya. Selama menikah dengan pria bernama Miguel Abraham, hidupku benar-benar seperti di neraka. Namun, aku tetap mencintai Adelaide Hadara Abraham...