CH-9

1.1K 90 1
                                    

Jangan lupa ⭐
.
.
.
.
.

Setelah dari tempat penyimpanan bayi keluarga kim berkumpul di ruangan vip menantunya itu, iya terus memperhatikan sosok menantunya dari jauh. Lalu ia melirik si bungsu dan merasa aneh. Nyonya kim berjalan menghampiri taehyung "apa yang sedang kau pikirkan, apa kau masih memikirkan pasien yang akan melahirkan tadi" taehyung menundukkan kepala nya dan tersenyum sendu "Aku merindukan nya eomma, pasien yang tadi sangat mirip dengan jungkook ku" ucapnya sambil terus menunduk. Nyonya kim terdiam merasa kasihan dengan dengan anak bungsu nya itu.

Nyonya dan tuan kim sudah mendengar cerita dari seokjin jika jungkook hamil dan mengandung anak dari kim taehyung. Termasuk bercerita tentang kehidupan jungkook di masa hamil nya itu, nyonya kim menangis saat mendengar jungkook sempat bekerja di club malam. Ia ingin berbicara jika ia bertemu jungkook dan memberitahu anak bungsunya tetapi di tahan oleh si sulung 'biarkan dia mengetahui semuanya dengan sendiri eomma' ucap seokjin.

"Eomma akan pulang dan membawa bekal untukmu, kau jaga istri mu disini" nyonya kim berucap sambil mengelus rambut anaknya itu. Setelah itu nyonya kim keluar diikuti sang suami. "Aku tidak ingin pulang yeobo, aku ingin disini bersama jungkook. Kau hubungi supir tolong bawakan pakaian ganti serta makanan yang banyak, satu lagi tolong minta kepada maid agar memasak makanan kesukaan jungkook" tuan kim menuruti semua keinginan sang istri tercinta nya itu. Mereka berjalan memasuki ruangan jungkook.

"Eomma sedang apa disini, bagaimana jika taehyung melihat kalian berdua ada disini" ucap seokjin dan berniat mengusir kedua orang tua nya itu. "Tenang lah aku bilang akan pulang dan membawa bekal untuknya nanti malam, kau tidak usah khawatir. Apa jungkook ku sudah sadar" nyonya kim bertanya sambil berjalan mendekati jungkook dan duduk di kursi yang tadi sedang diduduki yoongi. "Sayang terimakasih sudah mau menjaga cucu ku didalam perut mu. Pulanglah kami selalu menunggumu" mengelus rambut Jungkook dengan sayang dan mengecup pipi gembilnya. "Terimakasih sudah membantu dan merawat jungkook tuan min, saya tidak bisa membayangkan nya jika jungkook tidak bertemu dengan anda disaat masa sulitnya" nyonya kim menangis sambil mengelus tangan jungkook. "Dia sudah menjadi adik saya nyonya kim saat pertama kali bertemu. Aku menyayangi nya dan akan terus bersama jungkook" yoongi tersenyum dan berniat pergi keluar "saya ijin keluar sebentar nyonya. Permisi".

Yoongi keluar kamar jungkook dan berlari menuju kantin ia akan mencari makanan untuk menganjal perutnya itu. Saat dia berlari yoongi menabrak bahu pria lain
"Aishh kalo jalan pakai mata tuan saya sedang terburu buru" ucap yoongi sambil mencoba berdiri dan memegang uluran tangan dari orang yang ia tabrak tadi "maafkan saya, tapi anda yang menabrak terlebih dahulu tuan yang manis" yoongi yang mendengar ucapan pria mungil di depannya itu langsung mengerutkan alis nya "jangan panggil saya manis, permisi" yoongi pergi. dan pria itu terus melihat kepergian yoongi sambil berbicara 'aku melihatmu dari dekat tuan min'

Park jimin, pria yang tadi tidak sengaja tertabrak bahunya oleh yoongi ia berjalan mencari kamar rawat tempat istri dari temannya itu dirawat. "Ya kim taehyung aku mencari mu, kemana kau tidak masuk kuliah apa kau tidak ingin lulus cepat hah. Berterima kasihan pada teman mu yang tampan dan pintar ini karna sudah menyelesaikan tugas skripsi mu sebagian" jimin menepuk pundak taehyung seolah meminta perhatian, karena sejak tadi kik taehyung hanya terdiam. "Aku mendengarnya jim dan terimakasih kau memang temanku, tapi maaf kau jelek" taehyung bersiap akan menghindari pukulan dari jimin karna biasanya saat jimin disebut jelek oleh dirinya jimin akan langsung mengepalkan kepala atau tubuhnya itu. Tapi sekarang tidak ia merasa aneh dan semakin aneh saat melihat teman seperjuangan nya itu tersenyum sendiri. Apa teman nya ini gila karena menyelesaikan tugas skripsi 2 sekaligus. "Ada apa denganmu apa kau gila" ucap taehyung. Jimin mengangguk "ya aku gila saat bertemu pria manis yang 2 bulan terakhir ini aku perhatikan. Ia penari tiang di club moon ia sangat sexy dan hot saat meliuk liukan tubuhnya di atas tiang. Aku rasa aku jatuh cinta dengannya hmm. Ya sudah aku mau pergi dan ini aku kemari hanya ingin memberikan tugas skripsi mu saja. Permisi Daddy muda" jimin pergi meninggalkan taehyung. Taehyung masuk kembali ke kamar istrinya dan melihat istrinya yang sudah sadar itu.


Diruangan jungkook, jungkook sudah sadar dan banyak bercerita dengan dengan tuan dan nyonya kim "kau tau eomma saat aku mendengar detak jantung si kembar aku menangis terharu, bisa bisanya aku berniat akan menghilangkan mereka berdua" ucap jungkook dan langsung merengut ia menyesal atas perilakunya dulu saat masa awal kehamilan itu. "Tak apa itu wajar sayang, kau hidup sendir menjaganya tanpa bantuan ayah dari anakmu. Apa kau tidak ingin bertemu taehyung" "Taehyung terus mencarimu kookie ia menjadi pria yang sangat pendiam dan selalu menangis di malam hari. Taehyung terus menangis dipangkuan eomma dan meminta maaf" ucap nyonya kim lagi. Jungkook terdiam dan menggeleng "Tidak eomma aku aku tidak akan memisahkan keluarga mereka, taehyung hyung sudah berkeluarga dan aku tidak ingin anak dari nyonya Krystal merasakan tanpa hadirnya seorang ayah seperti kedua anakku. Biarkan aku yang menjadi ibu serta ayah bagi si kembar. Aku mohon hargai keputusan ku eomma biarkan kami bertiga bahagia" nyonya kim yang mendengar jungkook berucap seperti itu pun langsung memeluknya dan menangis "kau pria yang baik berhati malaikat, maafkan anakku sudah menyakitimu".

Jungkook menceritakan bagaimana ia bisa melahirkan di usia kandungan nya yang baru menginjak 8 bulan itu. Jadi saat jungkook saat jungkook berniat akan pergi ke supermarket untuk membeli bahan masakan iya tidak sengaja terpeleset di depan gedung apartemen nya itu ia tidak melihat jika ia menginjak genangan air yang berumur itu, yoongi yang menerima telpon dari satpam apartemen nya pun terkejut dan langsung bangun mengambil jaket serta kunci mobil tapi saat ia turun dan akan menuju basement ia mendengar suara ambulance dan langsung berlari keluar, ia menangis histeris saat melihat jungkook dimasukkan ke dalam ambulance dan  melihat raut kesakitan jungkook.
-tidak pendarahan gaiseu aku bingung pendarahannya lewat mana-🙈

"Makannlah sayang eomma bawakan makanan kesukaan mu jaepchae dan sup rumput laut, kau harus makan ini dulu nanti saat kau sudah sembuh eomma akan masakan banyak" jungkook tersenyum dan menerima suapan nyeonya kim. Jungkook telah selesai makan dan eomma kim berpamitan akan mengantarkan makanan ke tempat taehyung.

Ruang vip 312 mawar B

"Eomma lama sekali, aku akan mati kelaparan disini. Mana makanan untuk" pintanya kepada sang ibu. Nyonya kim memberikannya dan langsung berjalan menuju tempat tidur ia ingin melihat bayi yang ada di gendongan menantu nya itu.

Kim taehyung terkejut saat membuka kotak makan yang diberikan ibu nya itu 'makanan kesukaan jungkook dan sup rumput laut yang biasa jungkook makan saat sakit' ucapnya dalam hati "Eomma aku akan keluar sebentar dan memakannya di kantin" taehyung pergi menuju taman bukan kantin iya ingin memakan makanan kesukaan jungkook itu di taman rumah sakit. Ia duduk menghadap jendela rumah sakit dari arah ruangan vip.


"Aku merindukanmu Jungkook-ah, kembali lah"



Tbc.

Gaise maaf ini cerita makin gajelas dan banyak typo.
Sebenarnya ini book ke-2 dari My eyes always on you tapi kayanya ini bakal selesai lebih dulu deh soalnya idennya terus ngasih.

Yang My eyes always on you buntu banget maaf😭😭😭

Rise from sadness ▪tk.vk▪Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang