Five

976 106 6
                                    


“off”

“off”

Beberapa kali off mendapat gedoran pagi pagi buta, mengucek matanya malas kemudian dengan enggan membuka pintu kondonya

“phi mew?’ kaget off akan kehadiran kakanya tiba tiba

“apa aku tidak akan kau persilahkan masuk off” tanya new dengan nada jutek khasnya

Off memberi ruang untuk mew masuk dan segera mengunci pintu rapat rapat, mew duduk dan memperhatikan kondo adik satu satunya itu dengan lekat sampai satu gambar membuatnya tertarik

“peterburg?, hei bukankah kau benci tempat itu untuk apa dipajang” herannya, sejak kecil off selalu menolak liburan kerusia dan karena paksaan mew yang ingin mengunjungi kota tua peterburg, off menyetujuinya namun berakhir dengan off yang mendapat mimpi buruk terus menerus sampai diterapi psikolog selama 2 tahun dan akhirnya sembuh dari mimpinya, meski off menyembunyikan fakta mimpi itu kembali lagi diusia 17 tahun dirinya

“ eee.. e itu lukisan seseorang phi”

“pacar?” off menggeleng karena memang dirinya dan gun belum berpacaran

“bukan mana bisa aku pacarana dikesibukan magangku, ini milik salah satu pengisi karya di pameran minggu lalu, karena aku tertarik jadi aku membelinya secara resmi dan memajangnya” jawab off dengan sedikit tersenyum mengingat wajah pelukisnya

“kau bisa membohongi orang lain tapi tidak dengan kakakmu” mew mengintimidasi

“cukup phi jangan terus mengintimidasiku, ada apa phi kesini?”

“aku sedang menjalankan bisnis papa kebetulan dibangkok, jadi aku rencana akan membeli kondo disekitarmu”

“aww apa itu sengaja kau lakukan untuk mengawasiku hah, apa papa menyuruhnya?” off berdecak kesal

“kau selalu saja berburuk sangka padaku”

“kau memang muka criminal phi, tolonglah beri aku ruang dan jangan tinggal disekitar sini aku risih”

“hei sopan begitu pada kakakmu hah” mew menjitak kepala off keras

“ampun phi, ya sudah terserah nanti biar aku yang pindah” off pergi kekamar mandi sebelum mew makin menyiksanya, semetara mew kini sudah mengirim pesan pada ayahnya terkait rencana awalnya kesini
.
.
.
.
.
.

Bright dan tay kini sedang bermain basket di lapangan untuk menunggu arm dan off yang belum muncul batang hidungnya, disela permainannya gun datang membawa dua botol air dingin yang sempat diminta bright sebelum gun kemari

“wow terimakasih gun” tay menghampiri gun dan hendak mengambilnya

“ini buatku bukan untuk phi” lalu gun memberikan botol satunya pada brigh, tay mendengus kesal dan memajukan bibirnya

“aww pria tua berusaha merajuk hahaha”

“diam kau bright” tay memukul kepala bright keras

“bercanda phi, ini untuk phi tay yang tampan” gun menggoda tay membuat tay tersipu

“lihat rona merah menghiasi wajah lusuhnya”

“mulai berani kau padaku” tantang tay seolah mengajak rebut, bright ikut dengan permainan konyolnya Bersama senior nya ini

Sementara gun tertawa terbahak bahak melihat kelakuan keduanya, sampai akhirnya telepon dari seseorang mengejutkannya, bright dan tay melihat gun mematung dan kemudian mengangkatnya perlahan, kepenasaran mereka akhirnya membuat keduanya mendekati gun, namun gun menjauh dan pergi kelorong kampus

Second ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang