Twenty seven

644 61 6
                                    

Peterburg, Rusia
Suasana ramai di sebuah kafe pusat kota pterburg memberikan nuansa khas dengan aroma harum kopi yang kini dituangkan oleh pria putih dengan wajah manisnya mulai menikmati karya indahnya, tangannya sangat lihai menciptakan minuman paling nikmat seantero peterburg, pria ini menatap kearah pelanggannya yang sudah tak sabar menikmati hidangannya

“bisakah aku memesan kopi khusus”

“astaga phi mew,kapan datang” mew mulai menciumi leher belakang kekasihnya dengan sangat lembut, membisikkan kata cinta dengan seduktif membuat gulf memerah

“astaga phi mew,kapan datang” mew mulai menciumi leher belakang kekasihnya dengan sangat lembut, membisikkan kata cinta dengan seduktif membuat gulf memerah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


“kapan pulang?” tanyanya

“phi mew menyingkirlah aku sedang ada pelanggan”

“kapan pulang baby”

“nanti jam 11 malam”

“lama sekali” rengeknya

“setengah jam lagi sayang” gulf mencium pipi mew lalu berjalan kearah pantry menghindari manusia haus belaiannya itu

Beberapa saat kemudian kafe tutup , gulf membangunkan mew yang ketiduran di kursi ruang karyawan, sangat lelah sepertinya, apalagi mew yang kini mulai mengelola perusahaan palm dan anggur di rusia, pasti ia baru pulang kerja dan langsung menjemputku, fikir gulf

“phi bangun ayo pulang” gulf mengusap pipi prianya dengan tangan lembutnya, memanggilnya dengan  suara pelan

“sudah selesai?” ucapnya serak ala orang bangun tidur, gulf mengangguk

“ mau pulang kerumahku apa rumahmu?”

“rumah phi”

“oke” senyumnya

Mew menggandeng gulf dan membukakan pintu mobilnya layaknya putri, gulf sangat dimanjakan oleh mew, bahkan tidak boleh tergores sedikitpun, benar benar vibe daddy sugar mew ini. Bahkan ia sempat menyuruh gulf untuk berhenti kerja namun karena ini cita cita gulf dari smp ingin menjadi koki pun, membuat luluh sipria kekar ini.

“phi aku ingin tinggal dirusia saja”

“tidak mau tinggal di Thailand bareng gun?”

“tidak phi, aku percaya off bisa menjaga gun, lagipula phi lee akan pulang ke Thailand”

“hmm baiklah”

“tapi aku ingin phi pindah apartment ke wilayah perbatasan peterburg dekat rumahku, aku punya Patrick untuk dijaga karena orang tuanya sudah meninggal”

“tentu sayang apapun untukmu” usapnya pelan pada rambut hitam kana nya

“apa kau benar benar akan meninggalkan bisnis ayahmu?” mew mengangguk

“aku sudah menjualnya dan membagi rata hasil dengan off”

“baguslah aku takut kau kembali kedunia gelap itu”

Second ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang