Seventeen

750 68 15
                                    

" Maaf aku terlambat"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Maaf aku terlambat"

Dunia ku benar benar terasa dipermainkan takdir lagi, lagi lagi kini aku mulai merasakan bercandaan tuhan padaku, apakah tuhan benar benar ingin aku memandang lagi sebuah dunia yang sempat aku kubur dalam dalam dan aku lupakan untuk 2 tahun ini, aku memang berniat menghentikan cinta yang mengalir dalam diriku dan tidak dan lagi mencintai dalam sisa umurku, namun bukan berarti aku bisa melakukannya dengan menatap masalalu yang bercampur pahit, manis dan pedih, bisakah sekali saja tuhan berbaik hati padaku

Gun runtuh, banteng yang ia bangun hancur dikala malam kembali lagi dalam suasana dejavu kedua manik rindu terpancar disana, merasakan semua cinta yang sempat direnggutnya, ia meminta balik miliknya dengan tatapan memohon namun hanya satu yang bisa dilakukan, menatap tanpa kata

“brat?”

“om”

Disela aku menoleh kesamping aku tak mampu lagi menoleh ke arah lain, bahkan Suara terdengar samar beberapa kali, namun yang aku dengar jelas adalah suaranya dikala itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Disela aku menoleh kesamping aku tak mampu lagi menoleh ke arah lain, bahkan Suara terdengar samar beberapa kali, namun yang aku dengar jelas adalah suaranya dikala itu

“aku tidak akan meninggalkanmu, tak apa kau menyakitiku dan menyiksaku, aku tetap akan selalu mencintaimu, aku hanya minta satu jangan usir aku dari hidupmu”

suara yang sangat aku benci, karena banyak luka dan kenangan manis disana, dia memohon namun dia yang meninggalkanku, aku kini menatapnya meminta kembali semua cinta yang direnggutnya, aku benar benar rindu, bisakah kembali Bersama

“BRAT GUN” teriak Patrick membuat keduanya sadar

“gun” lirih off, gun menoleh dengan mata yang sangat memerah off juga, namun satu disana yang berbeda, gun memerah karena benci namun off memerah karena memohon, apa yang terjadi diantara mereka, Patrick penasaran

“pat, kalau kamu masih mau menjadi adikku maka jangan pernah bertemu dengan mereka”

“apa maksud brat?” Patrick tidak memahaminya

“pulang atau aku mengusirmu dari hidupku juga?’ tantang gun, prim dan Patrick saling memandang, mereka benar benar tidak tahu akan situasi ini

Gun pergi dengan amarahnya, entahlah sebenarnya gun ingin menangis namun ia juga kesal akan permainan takdir ini, ia ingin mengakhirinya

Second ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang