"Dari pertemuan singkat ini aku bisa tau, kalau ternyata ada manusia se-lucu kamu"
-Rafa Putra Abimana-
Happy reading❤
Sore ini bumi mengeluarkan air nya, tak deras namun jika berlama-lama dibawah hujan bisa basah juga. Sama seperti yang dialami seorang gadis cantik berambut coklat ini, yang sedari tadi tak bergerak sama sekali walaupun hujan telah membasahinya, sebut saja dia CILA.
Rambutnya kini sudah lepek dan pakaiannya sudah benar-benar basah, matanya juga sudah sangat sembab karena menangis sedari tadi.
"Hikkss hikss ya Allah gimana ini"nangis nya terseduh-seduh sembari melihat kebawah.
Meoongg meoong
Sedari tadi gadis cantik ini tengah melihat kucing yang ada di depannya sedang terkapar tak berdaya. Suaranya lirih, badannya penuh luka. Dia tak tau harus berbuat apa. Yang jadi masalahnya dia takut kucing jadi tak berani untuk menolong seekor kucing yang malang itu. Bahkan sekarang dia sedang berada di jalanan sepi yang ada hanya dirinya dan kucing itu. Dia tak tahu apakah bakal ada orang baik yang akan menolong kucing oren itu atau tidak.
"Meong yang sabar yah sebentar lagi ada malaikat yang nolong kok. Sabar bentar aja"ujar nya lirih sembari mengusap wajah nya yang basah karena air mata dan juga air hujan.
"Hey lo ngapain"tanya seseorang dari dalam mobil sport berwarna hitam.
Cila mendongok melihat orang yang menyapa nya itu."Kak tolong bantuin Cila"ucap nya meminta bantuan cowok itu.
Yang dipanggil kakak itu pun jadi tak tega melihat gadis kecil itu tengah basah kuyup dengan mata sembab nya. Akhir nya dia memilih untuk turun dan menghampiri gadis kecil yang malang itu.
"Ayo gue anter pulang"tawar Rafa sembari memanyungi dirinya dan gadis kecil itu.
"Hikkss hikss tolongin dia aja kak"ujar Cila kembali menangis dan menunjuk kucing yang tak berdaya itu.
Mata Rafa terbelalak saat melihat apa yang ditunjuk gadis itu"Astagfirullah"kaget nya lalu mendekati kucing itu.
"Ini punya lo"tanya Rafa. Dan dibalas gelengan oleh Cila.
"Jadi"tanya Rafa penasaran.
"Gatau. Tadi Cila nemuin dia uda begitu"jawab Cila lirih.
"Kenapa gak dibawa pulang"tanya Rafa dengan sabar. Sebenarnya dia malas sekali berbicara panjang lebar seperti sekarang ini.
"Cila takut kucing"jawab nya pelan.
"Pantesan"batin Rafa.
"Yauda kucing nya buat mama gue aja"ucap Rafa dan Cila langsung mengangguk senang. Setidaknya setelah ini kucing tersebut bisa terurus dengan baik.
" Yauda ayo gue anter pulang"tawar Rafa untuk yang kesekian kali.
"Gak usah kak, Cila bawa sepeda"tolak nya halus.
"Makasih ya kak uda baik"ucap Cila dengan senyum tulus.
"Meong beneran kan pasti ada malaikat penolong"ujar nya pada kucing itu.
"Daaa kak"pamit nya kemudian menghampiri sepeda pink nya yang sedari tadi sudah tergeletak ditanah.
Kemudian mengayuh nya pelan. Menuju rumah tercinta.
"Lucu "gumam Rafa.
***
Cila kini sudah sampai didepan pintu rumah nya yang sangat besar itu. Dia ragu untuk masuk karena mama nya itu pasti akan marah, karena dia pulang sampai sore begini padahal tadi dia berjanji pada sang mama untuk tak pulang sampai sore hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
CILLAFA
Teen Fiction[YUK FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Bertemu sekali mungkin hanya kebetulan tapi apa jadi nya jika berkali-kali bertemu tanpa sengaja. Mungkin jodoh atau memang kebetulan yang tak disengaja. ********* "Kak Afa emang mau nikahin Cila? Cila cengeng terus...