"Aku melarang mu karena aku khawatir"
****
H
appy reading❤
Pagi ini Cila sudah rapi dengan seragam sekolah nya. Cila sudah benar-benar sembuh dan sekarang dia ingin sekolah, karena dirinya sangat merindukan teman-temannya. Namun yang paling ia rindukan dari sekolah adalah KANTIN dan segala isi nya.
"Cila jangan sekolah dulu"ucap Rafa menahan agar gadis itu tak sekolah karena dia sangat khawatir.
"Ihh sebel. Cila kan uda sembuh kakak"tolaknya kesal dengan bibir yang sudah maju beberapa centi.
"Oke. Tapi janji jangan pergi kemana-mana sendiri. Pokoknya harus ada Anis atau Tias"ucap Rafa tegas.
Cila menganggukkan kepalanya cepat. Lagian permintaan Rafa ini sangat mudah untuk dilakukan.
"Ayo anterin Cila"Cila sudah selesai dan siap untuk berangkat.
"Sini dulu deketan"pinta Rafa. Cila langsung mendekat kearah Rafa dan duduk ditepi ranjang disebelah pria itu.
"Ada apa suami"tanya Cila sembari memandang wajah Rafa dari samping.
Rafa mengambil ikat rambut yang ada dipergelangan tangan Cila lalu mengikat rambut gadis itu asal.
"Biar cantik"ujar Rafa tersenyum senang melihat karya nya. Walaupun terkesan berantakan tetapi Cila malah tambah cantik.
Cila menanggapi ucapan Rafa dengan senyuman."Ayo anterin"pintanya sekali lagi.
"Ayo"ujar Rafa lalu menggandeng Cila keluar kamar.
Kini keduanya sudah berada di mobil milik Rafa. Rafa memandangi penampilan gadis itu yang makin hari semakin cantik.
Tapi Rafa sangat tak terima kecantikan istrinya dinikmati pria lain. Apalagi dengan rambut coklat gadis itu yang terlihat dan tak terbalut hijab. Sebenarnya misi dari para orang tua yang diberi pada Rafa adalah untuk membimbing gadis ini dan menyuruh nya untuk menutup aurat. Tapi ia akan menuntun perlahan agar Cila tidak kaget.
Keduanya sudah sampai didepan sekolah milik Aris.
Cila mengambil tangan Rafa kemudian dicium nya."Papa, Cila minta uang jajan"pintanya dengan nada polosnya.
Rafa kaget saat gadis ini memanggil nya papa. Huhh dia kan suaminya bukan papanya. Rafa mengambil black card didompet nya kemudian memberi nya pada Cila.
Cila mengambilnya dengan tatapan bingung. Apa bisa dikantin nya memakai seperti ini"Ini apaan? Cila mau minta 20.000 untuk jajan dikantin nanti"ujarnya polos lalu menyerahkan itu pada Rafa.
Rafa terkekeh lalu mengambil 2 lembar seratus ribu dan diberikan oleh Cila."Yang ini buat jajan, dan yang ini terserah kamu mau beli apa. Asalkan yang bermanfaat dan yang kamu butuh"ujar Rafa memberi uang dan black card nya lagi pada Cila.
"Kartunya simpen, dan yang uang nya buat jajan?"tanya Cila dan Rafa mengangguk sebagai jawaban.
"Banyak banget jajan Cila, berasa jadi orang kaya"ujarnya terkekeh.
"Bisa 1 bulan ini sama Cila"ucapnya lagi kemudian menyimpan uang itu disaku nya.
"Istri idaman"batin Rafa.
"Kaka Afa nanti jangan jemput Cila yah soalnya nanti Cila mau kerja kelompok dirumah Anis"ucap Cila.
Rafa mengangguk ragu, sebenarnya dia masih takut gadis nya itu kenapa-kenapa.
KAMU SEDANG MEMBACA
CILLAFA
Teen Fiction[YUK FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Bertemu sekali mungkin hanya kebetulan tapi apa jadi nya jika berkali-kali bertemu tanpa sengaja. Mungkin jodoh atau memang kebetulan yang tak disengaja. ********* "Kak Afa emang mau nikahin Cila? Cila cengeng terus...