"Mencintai dan dicintai oleh mu adalah anugerah terindah buatku"
****
Happy reading❤
Sudah dua hari Cila berbaring dirumah sakit. Dirinya bosan karena rebahan terus dan disuruh istirahat. Apalagi disuguhkan bubur ahhh Cila benci itu.
"Mama Cila kenyang"ucapnya kesal karena mama Intan terus saja menyuapinya.
"Kamu harus makan yang banyak biar boleh pulang"jawab Intan.
"Tapi Cila enek mama"rengeknya sambil menarik-narik hijab Intan pelan.
"Ya jangan ditarik dong hijab mama"ucap Intan kesal.
"Mama Risa, liat kan mama Intan selalu kejam"ujar Cila pada Risa yang sedari tadi memperhatikan mereka dalam diam.
"Iya yah Cil"jawab Risa nyengir.
"Kok papa mau lah sama mama "ucap Cila pada Intan.
"Mana saya tau pelet saya kan kuat"ujar Intan.
"Ih jadi papa mama pelet. Astagfirullah maahh inget gak boleh itu"ujar Cila.
"Sembarangan! Mana ada mama pelet papa. Papa mau sama mama karena pesona mama itu kuat"ucap Intan pede.
"Iyain deh ya Cil"ujar Risa menjawab ucapan ngawur Intan. Cila hanya menganggukkan kepalanya.
"Mama berdua gak pulang?"tanya Cila pada Intan dan Risa.
"Sebentar lagi, tunggu suami kamu"jawab Intan.
"Kak Afa lama, Cila bosen nunggunya"ujarnya sedikit kesal.
"Siapa yang lama"ucap Rafa yang tiba-tiba nongol.
"Itu papa Ares lama"jawab Cila dengan cengiran khasnya. Rafa langsung menatap nya tajam, karena gadis kecil ini sudah pintar berbohong ternyata.
Rafa berjalan untuk mencium tangan mama dan mertuanya. Lalu menghampiri Cila yang sedang memainkan kuku nya.
"Kok belum habis"tanya Rafa saat melihat mangkuk bubur ditangan Intan.
"Enek"jawab Cila singkat.
"Habisin"perintah Rafa dengan tegas lalu berjalan menuju sofa dan duduk disamping Risa.
"Assalamu'alaikum anak papa"ucap Ares saat memasuki ruangan Cila dengan Aris yang berjalan dibelakangnya.
"Wa'alaikumussalam papa"jawab Cila tersenyum senang. Papanya telah menyelamatkan dirinya dari Rafa.
"Uda mendingan belum"tanya Ares sembari mengelus rambut Cila.
"Hmm alhamdulillah uda tapi masih sakit"jawab Cila manja dan memeluk papa nya.
"Manja bener nih"ucap Aris lalu mengacak rambut Cila.
"Ih papa Aris. Ini tuh rambut Cila uda cantik kayak frozen"ucapnya sebal karena rambutnya jadi berserak.
"Frozen kan rambutnya putih kok kamu coklat. Berarti kamu si Ana adiknya Frozen"ujar Aris jahil.
Cila langsung menatap Rafa untuk meminta pembelaan karena papa nya jahil padanya. Sedangkan Rafa hanya menatapnya dengan tatapan cuek.
"Papa Aris jahil. Sama kayak mama Intan"ucap Cila sebal.
"Itulah visi dan misi kami"jawab Intan dan Aris berbarengan. Keduanya memang berteman sejak SMA dan mereka memang sama jahilnya, cuma Ares dan Risa lah yang memang pendiam.
"Papa jangan pulang yah sini aja sama Cila, Cila gak ada temen"pinta Cila pada Ares.
"Maaf sayang, ini uda malam loh besok pulang ngantor papa kesini lagi deh bawain Cila permen kaki"bujuk Ares .
KAMU SEDANG MEMBACA
CILLAFA
Teen Fiction[YUK FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Bertemu sekali mungkin hanya kebetulan tapi apa jadi nya jika berkali-kali bertemu tanpa sengaja. Mungkin jodoh atau memang kebetulan yang tak disengaja. ********* "Kak Afa emang mau nikahin Cila? Cila cengeng terus...