Sekarang sudah pukul tujuh malam, seharusnya Seojin pulang satu jam yang lalu. Tapi, Seojin belum pulang. Kami berempat khawatir.
" Nomornya tidak aktif," Ujar Seohyun yang baru saja mencoba untuk menelfon Seojin.
Aku berdiri di pinggiran rooftop dan menatap sungai Han. Aku berusaha untuk tenang, tapi aku tidak bisa tenang sama sekali.
Tes. Setetes air jatuh dari langit dan diikuti oleh tetesan air lainnya. Aku menatap keatas, membiarkan tetesan hujan menghantam wajahku. Suasana ini mirip saat aku memapah Seojin yang sedang pendarahan hebat. Bahkan, aku Sampai mendonorkan darahku kepadanya.
Kulihat Taeil hyung membuka atap rooftop dan balon balon yang kami siapkan pun tidak jadi tergenang air
Aku mendengar nada dering handphone Seohyun berbunyi, dan aku menyimak apa yang Seohyun biacarakan.
" Halo, paman?" Paman? Sajangnim, kah?
" Apa?!" Ujar Seohyun lagi namun dengan nada yang lebih terkejut. Kutatap Seohyun yang meneteskan air matanya, membuat kami menjadi lebih khawatir.
" Baiklah, paman. Aku akan kesana secepatnya," Seohyun berdiri dan mematikan ponselnya, membuat kami bertiga bertanya tanya.
" Seohyun-ah, kenapa?" Cerocosku dengan cepat.
" Seojin kecelakaan, Dia sedang berada di rumah sakit Yonsei, dokter membutuhkan izin keluarga untuk melakukan operasi. Kita harus secepatnya pergi kesana "
Kecelakaan? Operasi? Pikiranku menjadi blank seketika, aku sangat terkejut.
" Taeyong! ayo kita pergi secepatnya, jangan berfikir aneh aneh!" Penglihatanku kembali jelas dan terpampang jelas Yuta sedang memegang bahuku dan berteriak kepadaku.
Setelah itu, kami pergi dengan sangat tergesa gesa memakai mobil yang Taeil hyung kendarai. Aku berusaha menahan air mataku dengan sekuat tenaga
Kurasakan tangan seseorang menyentuh bahuku, " jangan khawatir, Taeyong! Ojin-chan itu kuat!" Ujar Yuta menyemangatiku. Bagaimana dia bisa tersenyum sedangkan Seojin sedang berjuang untuk hidup di ruang operasi.
Dalam beberapa menit, kami sampai di rumah sakit Yonsei. Seohyun langsung keluar mobil dan berlari, aku bersama Yuta dan Taeil hyung mengikutinya. Beruntung, saat dimobil Yuta membawa masker dan topi untuk kami.
" Dimana keadaan pasien atas nama Lee Seojin?!" Desak Seohyun pada seorang resepsionis di UGD.
" pasien Lee Seojin sekarang berada diruang operasi tiga, lantai pertama" Ujar Resepsionis tersebut.
Lantas, kuikuti Seohyun yang berlarian. Seohyun sangat khawatir, bahkan dia terus menangis. Aku bisa merasakan betapa sayangnya Seorang kakak kepada adiknya.
Kami sampai di pintu ruang operasi tiga, dan seorang suster sedang menunggu disana.
" anda keluarga Lee Seojin?" Tanya suster tersebut kepada Seohyun
" Saya kakaknya, suster,"
Suster tersebut memberi kertas dan pulpen, Seohyun membaca dengan seksama lalu ia mentanda tangani kertas tersebut dan suster tersebut masuk kedalam ruang operasi.
![](https://img.wattpad.com/cover/242101915-288-k807939.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Backstreet Partner, Taeyong ✓
Fanfiction[Previous title : Backstreet Boyfriend] ❝rasanya jadi pacar idol ituㅡ❞ Kalau saja Seojin tidak pergi ke pesta, dirinya pasti hidup dengan normal. Bukannya menjadi kekasih idol bernama Lee Taeyongㅡapalagi pasangan hidup. ©liltpeach, 2O2O