🎵-better if you play the music above-🎵
Mobil yang dikendarai Taeyong melesat dengan cepatnya membelah jalanan Seoul.
Beberapa menit yang lalu ia mendapat telepon dari manager Seojin, saat itu juga Taeyong segera meninggalkan dorm.
Ia juga sudah tahu mengenai komentar negatif di sosial media tentang konfirmasi dating dirinya dengan Seojin.
Taeyong menyetir dengan tergesa gesa, ia sungguh sangat khawatir mengenai keadaan Seojin.
" Tenanglah, Taeyong. Semuanya akan baik baik saja," gumamnya menyemangati dirinya.
Beberapa menit kemudian, ia akhirnya sampai di rumah Seojin. Tanpa basa basi ia segera masuk kedalam rumah Seojin.
" Noona!," Serunya kala melihat Haru yang baru saja turun dari lantai atas.
Haru berdeham kemudian ia berkata, " Seojin baik baik saja sekarang. Dia sedang beristirahat di kamarnya. Tubuhnya melemah, ia perlu makan . Aku harus ke kantor secepatnya, " Pamit Haru segera menyambar tasnya yang berada diruang tamu lalu keluar dari rumah Seojin
Taeyong pun segera naik kelantai atas, tepatnya ia pergi ke dalam kamar Seojin. Taeyong melangkah dengan pelan tat kala ia telah memasuki kamar gadis itu.
Wajah Seojin yang terbaring disana tampak pucat. Meskipun penghangat ruangan telah dinyalakan, Seojin masih memakai selimut.
Taeyong pikir gadisnya itu sangat kedinginan. Setelah beberapa saat Taeyong memerhatikan Seojin dari kejauhan, ia akhirnya mendekat ke arah pinggir kasur Seojin.
Ia mendudukkan bokongnya di pinggir kasur. Matanya menatap lekat kearah Seojin. Tangannya terulur untuk menyampingkan rambut Seojin yang menutupi wajahnya.
" Syukurlah kau baik baik saja. Aku tahu ini semua sulit. Tapi, jika kita menghadapinya dengan berani, percaya padaku, semua akan berlalu," Gumam Taeyong tersenyum menatap Seojin.
Cukup lama menatap lekuk wajah Seojin, sampai tiba tiba ia tersadar akan sesuatu.
" Ah, benar. Kau perlu makan, tunggu sebentar aku akan memasak bubur untukmu, " Ujar Taeyong kalang kabut dan segera berjalan ke arah dapur.
Ia segera mencari beras. Kemudian ia memasukkan beras tersebut didalam Ricecooker. Tak lupa ia menambahkan air sesuai takarannya.
" Tunggu sebentar, jika aku melakukan ini. Bukannya hanya menjadi nasi saja? Atau menjadi bubur?," Tanya Taeyong bermonolog tak yakin.
Taeyong menghela nafasnya panjang, " semoga Noona sedang tidak sibuk," pintanya dan segera mengambil ponselnya.
Beruntungnya, satu kali ditelfon, ia langsung tersambung dengan kakak perempuannya.
"emm, kenapa? ," Tanya seorang perempuan dari seberang sana.
" Noona, ajari aku cara membuat bubur,"
"eh? Kupikir kau ingin bercerita tentang yang lain,"
Taeyong berdecak kesal, " ck! Kumohon ajari aku, ini sangat penting, Seojin sedang sakit,"
" Baiklah baiklah. Pertama tama....,"
—
Setelah dua puluh menit, Taeyong akhirnya berhasil membuat bubur. Walaupun dengan bantuan kakak perempuannya, setidaknya ia bisa membuatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Backstreet Partner, Taeyong ✓
Fiksi Penggemar[Previous title : Backstreet Boyfriend] ❝rasanya jadi pacar idol ituㅡ❞ Kalau saja Seojin tidak pergi ke pesta, dirinya pasti hidup dengan normal. Bukannya menjadi kekasih idol bernama Lee Taeyongㅡapalagi pasangan hidup. ©liltpeach, 2O2O