Sebuah mobil berkapasitas enam orang melaju membelah kemacetan Seoul.
Omong omong, Ini sudah satu bulan setelah pernikahan Taeil dan Seohyun.
Seluruh member nct 127 mengantar Doyoung menuju pangkalan militernya , tempat yang sama dengan Taeyong melakukan wajib militernya.
Doyoung baru saja kembali dari salon, untuk mencukur rambutnya tentu saja. Doyoung berada satu mobil dengan Seojin, Yuta dan Mark serta Yoojin yang menyetir.
" Selama Taeyong hyung wajib militer, Yuta hyung sangat dekat dengan Seojin. Benarkan, Mark?," Ujar Doyoung memecah keheningan
" Itu benar, saat jam kosong pun Yuta hyung selalu mengunjungi kantor Seojin noona," Sahut Mark mensetujui.
Yuta menghela nafasnya, " Ya! Kalau aku tidak menjaga Ojin-chan pasti Taeyong akan membunuhku saat ia keluar dari pelatihan militer," sergah Yuta.
Seojin yang duduk disampingnya hanya tertawa mendengar cerita Yuta.
" Tapi, aku masih tidak bisa menyangka jika Taeyong hyung sangat overprotective, " Decak kagum Mark.
" Kalian tahu tidak, saat Taeyong mendengar Doyoung pernah menyukai Seojin ia menangis. Aku ingin menertawainya saat itu, tapi jika aku tertawa pasti aku sudah dikeluarkan dari grup olehnya. Taeyong sangat mencintai Seojin, sampai sampai ia menangis frustasi hanya karena Doyoung juga mencintai Seojin," Tutur Yuta sambil menahan tawanya.
Mulut Doyoung menganga tidak percaya dengan cerita Yuta," Sungguh? Saat kapan?, "
" Shooting resonance. Kau ingat bukan saat Taeyong dan aku kembali dari tangga darurat dan ia menangis?, "
" Ah, aku ingat itu. Bodohnya aku mempercayai Taeyong hyung sedang menangisi ruby," rutuk Mark.
Seojin hanya tersenyum mendengar cerita ketiga pria yang berada di satu mobil dengannya. Seojin menyandarkan kepalanya di jendela, matanya menikmati pemandangan perkotaan Seoul.
Sejujurnya, Setelah mendengar cerita Yuta tentang Taeyong, Seojin menjadi sedikit merindukan Taeyong. Walaupun ia bertemu dengannya satu bulan yang lalu saat pernikahan kakak perempuannya.
" Noona, When did you and Taeyong get married?," Tanya Mark tiba tiba—Sengaja memakai bahasa inggis, karena Mark tau Seojin pernah berbicara bahasa Inggris dengan lancar padanya.
Seojin terlonjak kaget akibat suara Mark yang cukup keras itu, kemudian ia menggelengkan kepalanya, " We just got engaged, Mark. I don't know when we got married, " Balas Seojin dengan aksen Canadanya yang terbilang cukup lancar.
Mark berdecak kagum mendengar aksen Canada milik Seojin, " Wah, Noona bisa menggunakan aksen Canada?,"
" of course, Aku pernah tinggal di Canada selama tiga tahun, " Jawab Seojin.
" Ah, begitu rupanya. Tapi tiga tahun sangat singkat, dan apa yang noona lakukan disana?,"
Seojin tertawa pelan, " Aku dan kembaranku bersekolah seni disana. Kembaranku sangat pintar memainkan Piano. kami bersekolah disana sekitar tiga tahun,"
Terlihat kerutan di dahi Mark," Wait a minute. Noona punya kembaran?, kenapa aku tidak pernah melihatnya?," Tanya Mark penasaran.
Doyoung yang tidak tahu mengenai hal itu pun tertarik untuk mendengarkan cerita Seojin. Sedangkan, Yuta menatap Seojin cemas, ia khawatir Seojin akan menjadi sedih.
" Seharusnya kami bersekolah selama lima tahun. Kau tahu mengapa kami hanya bersekolah tiga tahun disana?," Tanya Seojin dan Mark menggelengkan kepalanya seraya berkata 'tidak'
KAMU SEDANG MEMBACA
Backstreet Partner, Taeyong ✓
Fanfic[Previous title : Backstreet Boyfriend] ❝rasanya jadi pacar idol ituㅡ❞ Kalau saja Seojin tidak pergi ke pesta, dirinya pasti hidup dengan normal. Bukannya menjadi kekasih idol bernama Lee Taeyongㅡapalagi pasangan hidup. ©liltpeach, 2O2O