😈 07 : Pangeran Terkutuk 😈

662 100 19
                                    

"Siapa kau?" Tanya Drigo penasaran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Siapa kau?" Tanya Drigo penasaran.

Seumur-umur dia tak pernah melihat makhluk sejelek ini. Yang terbuat dari daging busuk tanpa kulit, bernanah, penuh dengan kuman.

Biasanya Drigo suka sesuatu yang jelek dan cacat, tapi tidak kali ini. Firasatnya mengatakan sosok ini tak baik baginya.

Meski tersenyum, tapi dia yakin hati makhluk ini busuk, seperti tubuhnya!

"Nak, aku yang serba tahu. Hanya aku yang bisa menjawab rasa penasaran yang tersimpan dalam hatimu."

Sesuatu yang tersimpan dalam hati Drigo menggeliat bangun. Ia tergoda. Apa sosok ini tahu tentang...?

Sosok itu menunjuk pada pedang yang dipegang Blue.

"Kau pasti tahu, itu bukan penggaruk pantat."

Drigo mengangguk pelan. Dia sadar dia dibohongi, tapi dia tak bisa protes. Meski hatinya terus bertanya-tanya.

"Kau tahu apa itu?" Cicit Drigo pelan, seakan dia khawatir ada pihak lain yang mendengarnya selain si busuk bernanah ini.

Makhluk busuk nan misterius itu menyeringai licik.

"Tentu."

Mata Drigo membulat, hatinya berdebar kencang.  Tapi ia masih ingat pesan kakak iparnya, sang malaikat yang serba tahu.

"Kau boleh memberitahukan padaku, asal aku tak kau paksa menyentuh benda itu," ujar Drigo pongah.

"Tentu, Pangeran.  Tak ada yang bisa memaksa putra kesayangan sang raja iblis. Anda tak terkalahkan di jagad raya iblis."

Drigo mengangguk puas. Hidungnya kembang kempis, bangga karena kalimat menjilat makhluk busuk di hadapannya.

Dan untuk pertama kalinya, Drigo mendapat penglihatan. Tentang betapa hebatnya benda yang diakui ayahnya sebagai penggaruk pantat beraksi. Benda itu nampak begitu heroik, menggebas dimana-mana, mengenai tubuh, menciptakan luka menganga, dengan koyakan kulit yang memperlihatkan daging segar, disertai darah menyembur yang menyertai aksi benda itu.

Drigo terpukau melihatnya, benda itu berbahaya namun indah!  Mengapa Ayah menyembunyikan keberadaan benda sedashyat ini?  Dia semakin kesal saat tahu dalam penglihatannya, Ayahnya nampak hebat dan gagah dengan mengacungkan benda itu di tangannya. Juga Kak Demian!

Drigo memicingkan matanya saat penglihatannya berakhir. Dia menatap benda yang berada di tangan Blue penuh minat. Ingin sekali ia menyentuhnya, dan beraksi seperti Ayah dan Kak Demian dalam penglihatannya tadi.

Terdengar suara serak memprovokasinya.

"Dia begitu dashyat.  Hanya orang terpilih yang bisa memilikinya, kurasa kau bukan orang itu!"

Sontak Drigo meliriknya sengit, ia tak suka diremehkan.

"Aku putra kesayangan Raja Iblis! Beraninya kau bilang aku bukan orang terpilih?!"

33. The Devilano'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang