😈 08 : Yang selalu Membayang 😈

604 90 19
                                    

"Demi, boleh tidak kita berhenti sebentar? Aku ingin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Demi, boleh tidak kita berhenti sebentar? Aku ingin..."  FLO menatap keramaian pasar di desa yang mereka lewati.

Demian menghela napas panjang.  Susah memang membawa wanita yang banyak maunya.  Pasti FLO ingin melihat keramaian disana, mungkin dia ingin menjajal jepit rambut berwarna norak itu.

"Demi, ini mendesak!" Pekik FLO yang merasa ucapannya tak ditanggapi suami iblisnya.

Mendesak mana dengan urusan yang harus diurusi Demian?

Perempuan memang makhluk membingungkan. Sekian lama menikah dengan FLO tak lantas  membuatnya bisa memahami istrinya.  Apalagi, dia tak bisak membaca pikiran FLO. 

"Demi..."  FLO menghentakkan kakinya kesal.

"Pergilah!"

FLO tersenyum dan hendak melangkah ketika mendengar kalimat lanjutan Demian.

"Setelah ini pulanglah bersama raksasa yang diam-diam mengikuti kita.  Maaf, aku tak bisa jika kau selalu mampir untuk melihat keramaian yang ada."

Sontak FLO ternganga lebar.  Demi Dewa!  Jadi Demian mengira dia ingin menikmati keramaian pasar?

Dia berbalik dan melotot gusar.

"Apa?! Kau anggap aku wanita kecentilan tak tahu diri yang ingin melihat jepit-jepit cantik itu?"

"Jepit itu cantik?"

"Ya memang cantik! Tapi bukan berarti..." Wajah FLO mengernyit.  Dia merapatkan kedua kakinya hingga menyilang.  Sampai menggigit bibir bawah segala.

"Ada apa?" Tanya Demian khawatir. Masa gara-gara kecanduan jepit norak itu membuat istrinya mendadak bergairah begini?

"Keterlaluan kau, Demi!!  Aku.. aku.. haish, gak sempat!  Sedari tadi aku mau pipis! Gara-gara dirimu aku bisa ngompol karena gak keburu mau ke toilet sana, tauk!" Sembur FLO gusar.

Mata Demi membulat, astaga dia telah salah mengira yang tidak-tidak pada wanitanya. Karena rasa bersalahnya, Demi segera menteleportasi FLO ke toilet yang menjadi tujuan istrinya tadi.

Sempat terpercik setetes air seni istrinya.  Nyaris saja!

Demian baru menghela napas, ketika ia mendengar kekehan seseorang.  Tanpa melihat wujudnya, Demi tahu siapa sosok itu.

"Blue, muncullah. Percuma kau sembunyi dengan kulitmu yang berwarna biru itu!"

Kali ini Blue muncul dalam ukuran manusianya.  Dia menyamar seperti turis dengan baju hawai, topi lebar, kacamata hitam besar.  Dia lupa satu hal, dalam wujud apapun, kulitnya tetap biru!

"Prince Devil, Blue masih seperti Blue?" Tanyanya heran.

"Absolutly!" Tandas Demian.

Raksasa itu menghembuskan napas kesal.  Sia-sia dia berdandan selama berjam-jam.

33. The Devilano'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang