👿 16 : Monster Laba-laba Raksasa👿

523 56 29
                                    

Demian memutuskan tak kembali pada kediaman keluarganya. Ada sesuatu yang ingin dilakukannya.

Dan sebagai istri iblis berbakti, FLO mengikuti suaminya.

"Mau kemana kita?" Sepanjang jalan FlO sering menanyakan itu, walaupun Demian hanya menjawab tak jelas.

"Kemana arah angin membawa kita."

FLO tak puas. Sepertinya meletakkan nasib mereka pada kehendak alam.

"Bukannya sebagai manusia kita berhak menentukan hidup kita sendiri?" Sindir FLO.

"Aku bukan manusia. Apa kau perlu diingatkan bahwa kau juga bukan manusia, FLO?" Demian balas menyindir.

Bibir FLO mencebik. Dia sering lupa hal ini, Demi adalah iblis. Dan dia sendiri titisan Dewi. FLO terkadang merasa masih seperti manusia, yang menjalani kehidupan normal nan bahagia.

"Hei Emil ... Namamu begitu, kan? Siapakah kamu? Bukan manusia juga?" Iseng FLO menanyakan pada teman seperjalanan mereka yang lebih banyak menjadi pendengar.

"Ya, Nyonya. Saya bukan manusia murni."

Mata FLO membulat mendengarnya. "Jadi kamu mutan?"

"Bisa dikatakan begitu," sahut Emil datar.

Lantas dia berjalan cepat mendahului pasangan suami istri aneh yang menjadi teman seperjalanannya. Jelas dia tak ingin diinterogasi lagi.

FLO mengedikkan bahu, bosan. Sulit berjalan dengan dua sosok dingin ini. Dia merasa kesepian.

Itu sebabnya ketika Xoxo kembali, semangat FLO terbangkitkan.

"Emian, LOW ... Yuhuuu, Xoxo datang!"

Mendadak peri Cupid mungil itu muncul didepan mereka dengan bertransformasi.

Tangannya mengembang, siap menerima pelukan FLO yang berlari kearahnya.

"Xoxo! Akhirnya kamu datang juga. Betapa aku merindukanmu. Jenuh sekali disini tanpamu. Aku bosan berjalan dengan dua patung es ini," rungut FLO.

Xoxo terkekeh geli, dia paham betapa menyebalkan sikap Demian yang sangat pendiam. Bahkan istrinya terkadang tak tahan dengannya!

"LOW, bukannya kamu sudah tahu apa yang harus dilakukan kalau pangeran esmu membeku? Kau tinggal memanaskannya dengan api gairahmu," goda Xoxo.

Sepertinya ide Xoxo salah sasaran. Mendengarnya FLO merona malu, sementara Demian melirik Xoxo tajam.

"Ada dia! Bagaimana bisa aku memancing gairah Demi?" Bisik FLO sembari menuding Emil yang berjalan di belakang mereka.

Xoxo mendengkus galak. Lantas berbalik menghadap pria misterius itu.

"Siapa kau sebenarnya? Mengapa kau begitu tak tahu diri berada di tengah pasangan yang hormonnya tengah bergejolak ingin dituntaskan?"

Astaga, Xoxo betul-betul berkata telak pada sasarannya. Wajah FLO merah padam dibuatnya, sementara Demian mendadak terbatuk sebelum wajahnya kembali datar.

Yang ditegur justru tak menunjukkan reaksi apapun.

"Aku bukan pesakitan yang harus menjawab pertanyaan siapapun."

Xoxo menggeram mendengar jawaban tak tahu diri seperti itu. Sayapnya yang berubah menghitam dikepakkannya untuk terbang melesat, menghadang Emil yang berniat menjauh.

"Tahan! Xoxo yakin kamu punya niat jelek! Kau mata-mata, kan?!"

Tuduhan Xoxo membuat FLO tak enak hati, dia mendekat. Berusaha melerai pertikaian yang diawali masalah sepele antara dirinya dan suaminya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 18, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

33. The Devilano'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang