Chapter 4

14K 2K 344
                                    

Malam ini menjadi malam terakhir pendaftaran untuk partisipan turnamen triwizard, dan aku tidak bisa tidur. Aku sudah siap tidur dari pukul sembilan tadi, sekarang sudah pukul satu dan yang kulakukan cuma berguling dan mencoba tidur dengan berbagai posisi. Harusnya aku mendengarkan Ron tadi untuk tidak minum kopi saat makan malam. Empat jam berguling guling dikasur akhirnya membuatku lelah dan menyerah untuk tidur, aku memakai sweater, mengambil buku The Great Gatsby dan turun ke ruang rekreasi yang sepi.

Aku duduk didepan perapian membaca bukuku sambil menghangatkan diri beberapa saat sebelum seorang peri tiba tiba ber-apparate tepat kedepanku. Kami berpandangan canggung lima detik.

"Hello." sapaku, saat melihatnya tidak juga bergerak.

"Hello, nona." decitnya, menunduk.

"Apa yang mau kau lakukan?" tanyaku.

"Sebenarnya aku ingin membersihkan ruang rekreasi, nona. Tapi mungkin aku akan bersihkan nanti saja." ucapnya bersiap menghilang lagi.

"Eh, tidak apa kalau kau mau membersihkan sekarang." tahanku. "Mau kubantu membersihkan?" tanyaku, si peri menggeleng. "Apa kau peri baru disini?" tanyaku lagi, si peri mengangguk gugup. "Siapa namamu?" tanyaku.

"Wi-Winky, nona." jawabnya masih dengan suara decitan.

Si peri ini terlihat sangat berantakan dibanding peri peri lain yang kutemui. Serbet yang ia alih fungsikan jadi pakaian jauh lebih lusuh, dia jauh lebih kurus dan matanya jauh terlampau sembab. Aku rasanya kasihan sekali padanya, dia hampir terlihat stres. Apa sekiranya masalahnya sampai sampai dia terlihat begitu menderita begini?

"Kembali ke dapur! Kembali lagi nanti!" sebuah suara menginterupsi dari belakangku, terdengar dingin.

Tanpa disuruh dua kali, si peri ber-disapparate menghilang, mungkin ke dapur. Aku menoleh ke arah suara dan mendapati Draco di anak tangga paling bawah. Aku memutar bola mataku melihatnya.

"Kenapa kau membiarkan dia bersih bersih saat kau masih disini?" tanya Draco.

"Kasihan dia, Malfoy. Dia kelihatannya sangat lelah, mungkin dia harus cepat cepat menyelesaikan kerjaannya lalu tidur." jawabku.

"Kenapa kau masih bangun tengah malam begini?" dia berjalan mendekat.

"Aku minum kopi saat makan malam tadi." aku membuka halaman terakhir yang kubaca, mengabaikannya yang sekarang berdiri disamping sofa yang kududuki.

"Aku juga tidak bisa tidur." ucapnya tanpa ku tanya. "Mau naik ke menara astronomi bersamaku?" tanyanya saat menyadari aku diam meneruskan bacaanku.

Aku mendongkak menatapnya yang ternyata sedang balik menatapku. Awalnya aku ingin menolak : berjalan sepanjang lorong dengan ancaman ketahuan prefek atau profesor atau Flinch ke menara tertinggi di Hogwarts dari ruang bawah tanah, mungkin hanya orang yang benar benar kurang kerjaan yang mau. Tapi begitu menatap mata Draco yang kelabu dan senyumnya yang aku suka itu, aku kehilangan akal. Mungkin akan menyenangkan menghabiskan waktu disana bersamanya. Lagipula aku sudah lama sekali kami tidak mengobrol panjang berdua.

Lima belas menit kemudian kami berdua sudah duduk berdampingan di pinggir menara astronomi. Kaki kami menjuntai kebawah digelitik angin malam, sabit menerangi tempat kami berdua duduk.

"Buku jelek apa itu yang kau bawa bawa itu?" Draco melirik pada bukuku.

"The Great Gatsby, kau tidak pernah baca? Ini karya F Scott Fitzgerald. Klasik kontemporer."

"F Scott- siapa?" dahinya berkerut, aku tertawa kecil.

"Penulis Amerika, F Scott Fitzgerald. Masa kau tidak pernah dengar?" air mukanya berubah sedikit.

II • CLOSER ✔ [Draco Malfoy x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang