Aku duduk canggung disamping Daphne Greengrass. Snape berdiri di tengah lingkaran para murid Slytherin, mengatur pemutar musik yang terlihat sudah sangat tua. Suara fals yang keluar dari pemutar musik terdengar familiar di telingaku, karya Mozart tapi aku tidak bisa ingat judulnya. Sebelum aku sadar apa yang terjadi, Snape mulai membicarakan tentang pesta dansa yang akan datang. Aku ingat di salah satu list bawaan di surat kenaikan kelas kami disuruh membawa gaun, tapi aku tidak pernah membayangkan Hogwarts akan mengadakan pesta dansa natal karena tradisi lama tunamen triwizard.
"Mr Malfoy!" seru Snape keras, membuat yang dipanggil meringis kaget.
Snape menyuruhnya maju ke depan, siulan menggoda terdengar di barisan tempat duduk anak laki laki. Draco hanya memutar mata dan berjalan ke depan kelas setenang mungkin, mengabaikan siulan dan godaan teman temannya. Aku ingin sekali tertawa melihat ekspresi wajah Draco.
"Aku tahu ayah ibumu menyuruhmu mengambil kelas dansa sejak kecil karena mereka sering membuat pesta di rumahmu?" Snape bertanya, Draco mengangguk pelan (teman temannya kembali bersiul keras). "Pilih satu murid wanita dan praktekkan apa yang sudah kau pelajari sepanjang kelas dansa itu!" Snape menyuruh lugas, lalu duduk di kursinya sendiri.
Draco mengitarkan pandangan ke barisan tempat duduk para cewek, sementara teman temannya membisikkan nama nama seperti 'Pansy' 'Daphne' 'Astoria' 'Millie' untuk membantu Draco dengan memberi referensi. Entah dapat ide darimana Blaise Zabini meneriakkan 'Y/N!' keras membuat semuanya tertawa keras. Aku rasanya malu sekali, ingin lari saat itu juga. Draco yang berdiri di depan kelas ikut tertawa, kemudian melangkah mendekat ke arahku, membuat makin tidak nyaman. Apa Draco betulan akan memilihku untuk mencontohkan dansa dengannya? Ya ampun kacau sekali, aku tidak bisa dansa! Aku bisa bisa menginjak kakinya sampai terluka! Aku sudah hampir kabur pergi melihat Draco semakin dekat. Sebelum aku bisa bereaksi lebih jauh, Draco berhenti tepat dikursi sampingku. Tangannya mengulur pada Daphne yang tertawa kecil sebelum menerima uluran tangannya dengan anggun. Tentu saja dia tidak akan memilihku cuma karena Blaise meneriakkan namaku, Draco masih punya reputasi, dan pertemanan kami masih jadi rahasia. Pipiku memanas, malu karena dugaanku sendiri.
Daphne dan Draco berdiri di tengah kelas sebelum mereka berdua mulai bergerak seirama dengan musik - Piano Sonata No 16, Mozart. Aku baru ingat judulnya begitu mereka berdua mulai saling tatap dan tertawa tawa, tampaknya mereka sudah hafal tiap langkah kaki dan gerakan tangan karena mereka berdua tampak sangat santai dan luwes, malahan kelihatannya mereka mengobrol santai. Tangan Draco memegang pinggang Daphne erat sementara tangannya dengan nyaman ditaruhnya di bahu Draco. Rasanya aneh sekali, mereka berdua terlihat serasi, jelas aku lebih suka melihat mereka bedua bersama daripada saat Draco bersama Pansy. Aku selalu jijik dan agak sedikit marah tiap Pansy menggelayut di lengan Draco manja, tapi melihat mereka berdua berdansa dan terlihat sangat menikmati tiap langkah begitu memberi rasa gatal di dalam dadaku, seperti ada yang mengganjal.
Bersamaan dengan selesainya musik, mereka berdua juga menyudahi dansa mereka. Saling menunduk satu sama lain, rasanya seperti menonton film drama adaptasi dari novel berlatar abad 18. Snape kembali memberi sedikit intruksi tidak penting seperti 'jangan memalukan nama Slytherin' dan 'berlatihlah menari dengan keras'.
Saat Snape mengakhiri sesi intruksi untuk pesta dansa natal aku langsung kabur pergi. Tidak mau melihat Daphne atau Draco atau siapapun. Rasanya tiap melihat anak Slytherin hatiku langsung gatal minta digaruk. Lagipula aku sudah kelaparan, mungkin aku harus menunggu waktu makan malam langsung di aula besar. Aku baru akan naik ke menara Gryffindor menyamperi teman teman Gryffindor-ku saat aku melihat tiga figur berlarian semangat ke arahku.
"Y/N!" seru Hermione begitu melihatku. "Ayo ikut, ini sangat hebat." tanpa pikir panjang aku langsung mengikuti langkah ketiga temanku.
"Apa yang hebat, Harry? Ron?" tanyaku seraya mengikuti langkah mereka. Mereka berdua hanya menggeleng.
KAMU SEDANG MEMBACA
II • CLOSER ✔ [Draco Malfoy x Reader]
Fanfiction[sequel to ALTERATION] Tahun keempat, Draco dan Y/N merahasiakan hubungan pertemanan mereka dari para siswa siswi Hogwarts. Set time : GoF Reading guidance : Y/N : your name Y/L/N : your last name