7. trouble started

255 34 6
                                    

-

Jeonghan oppa marah besar pas tau fakta bahwa jihoon benaran cheating, Jeonghan oppa percaya banget sama jihoon, dia percaya kalo jihoon bakal jagain aku dan buat aku bahagia. Tapi semua cuman harapan belaka, tanpa dia duga jihoon uda berani bikin dia kecewa. Aku gak tau dia bakal ngelakuin apa ke jihoon.

Aku tetap pulang ke rumah walaupun keadaannya lagi gak baik, dan aku harap jihoon juga gak di rumah, karna setelah aku ngecek notif hp ku isinya penuh dengan notif dari jihoon, 100 kali misscall dan 86 pesan masuk, aku emang sengaja buat abaikan dia. Aku marah dan kecewa, aku lagi gak mood buat diajak ngomong baik-baik, otak dan hati ku lagi kebakar, bawaanya emosi, dan lagi gak bisa ngontrol diri aku sendiri.

-

Seperti yang uda ku duga, jihoon pasti di rumah, mobilnya uda terparkir rapi di bagasi. Aku gak mau ribut dulu, aku butuh waktu buat nenangin semuanya, pikiran dan hati aku lagi shock berat.

"eoh" aku coba sesantai mungkin buat bereaksi.

"hei, i'm sorry Alisa, please"
Tangannya menggenggam tangan ku tapi langsung ku tepis.

"what's?"

"aku mau jelasin, tolong dengerin" katanya memohon.

"aku lagi capek ji, ngantuk, aku mau tidur dulu, besok aja ya" kataku lalu berjalan ke kamar, yaa, aku bahkan bisa mendengar helaan kasar napasnya.

"Alisa jangan menghindar" katanya.
Jelas aku bingung. Aku gak ngehindar dari dia, aku cuman gak siap aja.

"apa? Ngehindar apa?"

"let me explain"

"aku tadi udah kasi tau kan kalo aku lagi capek?" kata ku, menaikan selimut sampai setengah badan ku.

"setidaknya dengerin aja sedikit biar aku lega"

Aku merubah posisi ku jadi menyamping dan lebih tepatnya memunggungi jihoon, kali ini aku benaran gak bisa nahan air mata ku lagi. Semua yang ku rasain udah lebih dari cukup, cobaan yang harus aku lewatin sulit banget. Dan aku harus terima kalau pada akhirnya aku dan jihoon harus pisah, mungkin itu adalah jawaban dari Tuhan atas doa ku kemarin.

"aku gak sengaja, sumpah demi apapun, aku gak sadar, dan itu terjadi tiba-tiba" katanya. Dia masih belum sadar kalo aku nangis.
"aku sayang kamu, just you"
"iya aku jujur, aku emang ada hubungan special sama dia, tapi itu cuman iseng aja alisa." are u kidding me?.

Ku usap air mata ku, dan mengubah posisi ku menjadi duduk menghadap jihoon.

"kamu bilang apa? Iseng? Kamu bilang sayang aku? Ji, kita bukan anak kecil lagi, kita uda menikah, hubungan kita uda sangat serius, dan kamu bilang iseng? Aku uda naruh kepercayaan ke kamu selama ini. Kamu tu kayak gak punya perasaan ya" yaps, aku menangis (lagi).

"aku bosen alisa, aku jenuh sama kerjaan aku, kita berdua jarang ketemu, dan-"

"dari awal kita uda setuju sama kesibukan kita. Ji, kalo ujungnya bakal gini harusnya kemarin aku gak nerima lamaran kamu, rasanya cuman sia-sia. Aku yang di rumah selalu nungguin kamu pulang, tapi ternyata kamu uda ada 'rumah' baru buat istirahat, aku pikir aku tempat satu satunya buat kamu pulang dan istirahat, but i'm wrong, haha" aku tertawa , iya, tertawa, karna rasanya sekarang aku lagi dibercandain.
"kamu seneng dia hamil anak kamu?" tanya ku. Dia terdiam. "jawab ji"

"Alisa..."

"padahal aku pengen banget punya anak, pengen ada yang nemenin kalo lagi sendirian, padahal aku rencana bakal ngomong ini ke kamu, dan ternyata uda keduluan sama orang lain, haha, it's so funny"
"besok aku bakal ngurus surat percerain" kata ku, kemudian kembali membaringkn tubuhku menyamping.

"Alisa, don't do that, kita harus pertahanin." cihh...muak sudah aku.

"apanya yang mau dipertahanin? Kamu uda punya dia, dia bakal jadi ibu dari anak-anak kamu. Anak mu kembar btw" jihoon tetap biasa aja. Aku gak tau apa isi hati dia. He is so mysterious.

"aku gak bakal nikahin dia"

"kamu gila? Mau dibilang apa kamu sama keluarga dia? Lelaki itu harus bertanggung jawab sama apa yang dia lakukan, jangan jadi pengecut, ini uda konsekuensinya"

"aku juga punya tanggung jawab ke kamu babe. Okay, aku bakal nikahin dia, tapi aku gak mau pisah sama kamh" orang ini beneran gak waras.

"gila ya kamu, egois banget, why are you so selfish,jihoon?" mendengar perkataan ku barusan, jihoon langsung mengerang mengacak rambutnya frustasi.
"uda ya, capek ribut, badan ku butuh istirahat apalagi hati ku" gak mau denger lagi dia ngomong apa, pokoknya aku mau tidur.

"TRUST TAKES YEARS TO BUILD, SECONDS TO BREAK, AND FOREVER TO REPAIR."




STRONG✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang