9. forgive?

249 30 3
                                    

----

Sepanjang perjalanan pulang aku terus memikirkan perkataan mingyu tadi "berjuang", i don't know, tapi aku benar-benar ingin menyerah saat ini, jihoon bukan orang yang mudah ditebak, dia bahkan punya 1000 cara buat nutupin segala hal dari orang-orang, aku hanya takut, takut semua perjuangan akan berlalu sia-sia tanpa ada hasil. Aku tau memang disetiap hubungan itu pasti ada cobaan, tapi aku tak pernah menduga cobaan yang ku dapatkan sangat rumit. Tapi ada yang pernah bilang "Tuhan memberikan cobaan sesuai dengan kemampuan orang itu sendiri "and i believe that. Aku hanya percaya pada perkataan orang, tanpa percaya dengan diriku sendiri bahwa aku pasti bisa melewatinya.

Saat ini aku sudah berada di pekarangan rumah ku dan jihoon, pintu utama rumah terbuka dan ada mobil yang terparkir di depan rumah ku dengan rapi, selain itu aku juga bisa menebak bahwa jihoon masih ada di rumah. Tapi aku masih tidak tau siapa tamu yang datang.

Sebelum aku menginjakkan kaki masuk ke dalam rumah, bisa ku dengar dari luar bahwa ada suara gaduh yang berasal dari dalam rumah ku, aku penasaran dan akhirnya buru-buru untuk masuk.

Bugh

Bugh

"cukup hyung"

"kau harus diberi pelajaran"

Bugh

"astaga!!!" teriak ku.

What the ffttt, pemandangan macam apa ini? Di depan ku saat ini ada 2 lelaki yang sedang beradu jotos, benar-benar membuat ku tercengang. Jeonghan oppa dia memukul jihoon.

"tolong hentikan" aku mencoba melerai mereka, tapi kekuatan jeonghan oppa lebih besar, heii, jihoon sudah hampir sekarat.
"oppa! Ku mohon hentikan!" teriak ku. Kali ini jeonghan oppa mendengarkan ku, jihoon bahkan sudah tergeletak lemas di lantai. Oh Tuhan, mengapa jadi seperti ini?.

"tolong ceraikan adik ku. Aku benar-benar kecewa padamu, jihoon" kata jeonghan oppa penuh penekanan pada jihoon.

"YA! siapa yang menyuruh oppa melakukan ini?" kataku berjongkok, berinisiatif menolong jihoon.

"alisa, pria ini harus diberi pelajaran" ujarnya penuh emosi, tangannya masih mengepal dan terlihat akan memukul jihoon lagi.

"kumohon hentikan. Bukan seperti ini cara membalas perbuatannya, aku tau jihoon salah, tapi gak seharusnya oppa harus membalasnya dengan kekerasan seperti ini" air mata ku benar-benar menetes kali ini, gimana tidak? Jihoon terlihat sangat kesakitan, sudut bibirnya berdarah, dahinya lebam, dia bahkan terus memegang perutnya dan merintih kesakitan, Ya Tuhan, jika aku datang terlambat mungkin dia sudah benar-benar sekarat.

"alisa... Aku memang pantas diperlakukan seperti ini" kata jihoon dengan suara yang lemah, astaga, aku benar-benar kasihan.
"aku lega karna salah satu orang yang sudah ku sakiti akhirnya membalas perbuatan ku, bahkan rasa sakit ini gak sebanding sama rasa sakit yang kamu rasain, i'm sorry" hei, siapa yang tega melihat orang yang dicintai seperti ini? Aku benar-benar menangis, kalimat yang jihoon ucapkan semakin membuat ku menangis.

----

"arkh" rintih jihoon saat aku mengobati lukanya.

"sorry, sorry"
"sungguh aku minta maaf atas perlakuan jeonghan oppa, aku bahkan gak tau kalau dia akan datang ke sini" kata ku mengelus surai cokelatnya.

"don't say sorry babe, ini bukan salah mu, okay?, aku emang pantas diginiin. Tapi makasih kamu datangnya tepat waktu, kalo enggak mungkin aku uda K.O" kata jihoon, aku tersenyum simpul.

"apa perutnya masih sakit? Haruskah aku panggil dokter?" tawarku.

"gak usah, ini agak mendingan, kamu tiduran di sini aja" katanya menepuk tempat di sampingnya. Baiklah alisa, kali ini saja, kali ini saja.
"thank you" katanya setelah aku benar-benar berbaring disampingnya.

Tangannya perlahan mendekap tubuh ku, pelukan hangat yang selalu ingin rasakan. Aku sudah pernah mengatakannya bukan?. Ah pelukan ini akan jadi milik orang lain, bahkan sudah jadi milik orang lain mungkin?.

"it's okay to be sad, it's okay to be angry, it's okay to be dissapointed, and it's okay to not be okay. Aku tau kita sama-sama kesulitan sekarang, kita berdua bahkan sama-sama buntu, gak tau harus ngapain lagi. Tapi kamu percaya keajaiban? Aku yakin kalau kita itu berjodoh, besok atau lusa atau nanti pasti bakal ada jalan keluarnya, aku percaya itu. Kamu jangan takut, aku gak akan rela ninggalin kamu. Sekali lagi aku minta maaf karna uda berbuat sejauh ini dan di luar kendali. Dan aku akui aku egois banget, aku jahat banget uda nyakitin wanita yang paling aku sayang" jujur, semakin aku mencoba ngejauh dari dia, semakin sulit aku ngelupain dia. Jihoon kamu harus tau kalo aku sayang banget sama kamu. Suaranya merdu nan lembutnya, mata kecil lucu nya, pipi chubby nya, sifat cuek tapi perhatiannya, semuanya selalu bikin aku jatuh cinta setiap hari.

Aku bahkan gak rela kalo miyoung hsrus ngerasain kasih sayang dari jihoon. Tapi aku gak bisa egois, dia mengandung anak jihoon, darah daging jihoon.

"kamu cinta miyeong gak?" tanya ku tiba-tiba.

"just you" jawabnya.

"aku nanya nya, cinta atau enggak?"

"menurut mu?" lah dia nanya balik.

"cinta, karna kalau gak cinta kenapa harus rela ngelakuin hal 'itu' dan nyakitin wanita yang jelas-jelas statusnya sebagai istri mu" opini ku memang benar kan?.
"sekarang aku nanya lagi, kamu cinta aku?" tanya ku.

"cinta banget alisa" jawab jihoon.

"tapi menurut ku enggak, kenapa? Karna kalo cinta kenapa bisa 'selingkuh', dan kenapa bisa tertarik sama perempuan lain?" ada benarnya kan?.

"alisa, kamu harus tau, aku ke miyoung gak ada perasaan sama sekali, di pikiran ku cuman ada kamu, di hati ku juga begitu. Aku bosen, muak sama kerjaan, dan akhirnya aku kelepasan. Aku bersumpah, aku benar-benar gak ada perasaan sama sekali sama dia" jelas jihoon, wajahnya begitu serius. Kunci dari sebuah hubungan salah satunya adalah kepercayaan, tapi apakah jika orang itu sudah menipu sekali, apa untuk kedua kalinya kau akan percaya begitu saya? Yaa, bukti, itulah yang dibutuhkan.

"pikirin lagi baik-baik. Aku gak butuh penuturan atau pengakuan tapi aku butuh bukti yang bisa ngeyakinin aku kalo kamu bener-bener cinta sama aku" kata ku, menatapnya dalam.

"yes, aku akan berjuang alisa, just for you. Dan ingat, aku gak akan kemana-mana, jadi tolong kamu jangan kemana-mana juga" aku mengangguk tersenyum tipis.
Jihoon mengecup dahi ku pelan, lalu menepuk lengan ku pelan agar aku cepat tertidur.

FORGIVING SOMEONE IS EASY, BUT BEING ABLE TO TRUST THEM AGAIN IS A TOTALLY DIFFERENT STORY.










Merry christmas buat temen-temen yang merayakan🎄🎄

STRONG✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang