4. misunderstand?

271 37 1
                                        

-

42 missed call from hunie
96 unread messages from hunie

Rasanya memang kekanak-kanakan melihat ku dari tadi mengabaikan panggilan dan pesan dari jihoon. But really, aku malas banget buat bicara sama dia sekarang, setahun menikah, kita emang sering cekcok, tapi gak pernah seberlebihan ini.

Sejujurnya aku bingung sekarang, aku gak tau langkah apa yang harus aku pilih. Aku uda cukup terbuka dengan jihoon, tentang apapun itu, tapi kenapa dia gak pernah ngelakuin hal yang sama, dia gak percaya sama aku? dia gak anggap aku penting?. Dipikiran ku banyak asumsi-asumsi yang malah bikin aku tambah pusing.

Tit...

Suara pintu apartemen membuyarkan segala lamunan ku detik itu juga. Jihoon pulang?. Oh tolong, aku belum mau ketemu dia. Huh, i can pass it.

Begitu aku tau jihoon masuk, aku pun berpindah dari ruang tamu ke kamar.

Sudah ku duga jihoon pasti mengikuti ku. Seperti yang jeonghan oppa bilang tadi, masalah ini harus dibicarain biar selesai.

"alisa..." panggilnya. Aku cuman menengok sebentar.
"hyeonhee.." jika jihoon memanggilku dengan nama itu berarti dia sedang serius.
"ayolah, aku bisa jelaskan semuanya, somi uda cerita tadi kalo kamu ke studio" aku menatapnya sejenak tanpa berkata, tapi tatapan ku mengisyaratkan "lalu".
"ya aku akui, this is my fault. Dan aku bisa jelasin babe" katanya memohon. Aku menepuk tempat kosong di samping ku. Dia mengerti dan langsung diduduk di tempat itu.

"kamu tau kan aku orangnya gimana? Kita dari awal uda berkomitmen buat saling terbuka, ntah tentang hal kecil atau besar. Kamu sadar kita kurang komunikasi gak?" otak ku sedikit malas untuk bahas masalah ini, tapi aku mau semua ini kembali lurus.

"yes, i know, we lack communication. Tapi dari awal kita juga uda setuju tentang kerjaan kita masing-masing, and harusnya ini gak jadi masalah kan?"

"no, bukan gitu. Kita sibuk, iya, tapi kita gak boleh ngelupain yang namanya komunikasi, kita gak akan jadi kayak gini, kalo kamu lebih terbuka. Bahkan selama ini aku uda berusaha buat terbuka ke kamu." aku ngerasa janggal sama perasaan ku. Gak, rasanya aneh, seperti ada sesuatu yang jihoon sembunyiin.

"i'm so sorry"

"se-gak penting itu kah aku? Aku uda bukan prioritas kamu lagi ya? Atau kamu udah nemuin pengganti -"

"STOP ALISA!" bentaknya, jujur baru kali ini aku dibentak jihoon.
"i don't mean like that, please. I'm so sorry" suaranya melemah, aku tau dia juga banyak pikiran, apalagi kerjaan dia banyak dan numpuk, ditambah lagi dengan masalah ini.

"kalo kamu cuman bilang maaf, seribu kali pun gak akan ngerubah apapun ji, please buktiin. Aku gak nuntut apa-apa, aku cuman mau kamu ngeliat aku di sini sebagai istri, bukan sebagai penunggu rumah mu yang cuman nyambut kamu pas pulang aja." siapa sih kalo emosi gak nangis, aku bahkan uda nahan air mata uda lama, dan akhirnya hari ini juga semuanya keluar, dengan ini aku bisa nyampain ke dia apa yang aku rasain.

"okay, i promise you, i swear" dari dulu aku selalu percaya sama jihoon. Dan kali ini aku juga harus percaya, walaupun pikiran dan hati aku gak.

"thankyou" jihoon merentangkan tangannya dan memeluk ku erat.

Sebenarnya masih banyak pertanyaan yang mau aku tanyain ke dia, siapa itu miyoung? Ada hubungan apa dia sama miyeong?. Tapi kalau dipikir lagi, pertanyaan itu malah bakal bikin suasana makin keruh. Dari pada berasumsi yang enggak enggak, aku berusaha berpikir positif.

"Sometimes you just have to be done. Not mad, not upset. Just done."

STRONG✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang