Kamu pernah tulus tapi ketulusan itu seperti tidak terlihat oleh orang yang kamu tuju.
------
Typo diperhatikan kawan
°°°°°
Memang arti kebahagiaan adalah salah satu yang tertera dalam kamus persahabatan. Jika dia bahagia maka aku bahagia, dan jika dia tersakiti maka akupun harus merasakan sakit itu.
Langkahnya cepat, kaki-kaki itu menelusuri koridor sekolah yang sepi, Jenni, Febby, dan Raja meneliti satu ruangan yang tidak terpakai.
"Lo kenapa ga kejar mereka?" Tanya Raja kepada Febby.
Febby menghela nafas "dua dari mereka nahan guee, gue ga bisa apa-apa, gue teriak pun ga akan ada yang denger, karna posisinya gue sama putri lagi di toilet, dan tiba-tiba mereka dateng rame-rame antara 7 orang narik putri tiba-tiba, dan dua orang nahan gue dan nampar gue, sampe akhirnya gue lemes dan ditinggal mereka, gue ga bisa apa-apa"
Setelah menceritakan itu, Febby menyisir rambutnya dengan jari-jarinya, ia berharap secepatnya menemukan jalan keluar.
Raja berdecak, ini sudah bel pulang tapi salah satu dari mereka belum juga menemukan keberadaan Putri.
"Mendingan kita bilang ke Putra" Kata Febby tiba-tiba
Jenni mengangguk lalu mengisyaratkan Raja untuk cepat menghubungi Putra.
'Putra'
"Halo..lo dimana ja? ini udah bel pulang tas lo gimana nih?" Cerocos Putra.
Raja menghela nafasnya pelan "lo ke taman belakang sekolah, ajak yang lain juga"
"ngapain?"
"Putri ilang ditarik ama Tasya"
"Wah gila ya tuh cewe, kenapa korbannya doi gue"
"Gausah nanya dulu, cepetan kesini"
"Otw"
Tidak lama menunggu, akhirnya Putra, Dito, dan Arkan sampai di taman belakang sekolah. Mereka semua memikirkan bagaimana cara menemukan Putri.
"yaudah cek aja dulu ke gudang tadi" Kata Raja yang dibalas anggukan oleh yang lain.
Putra yang berdiri paling depan, tepat didepan pintu ruangan tersebut pun menelan salivanya kasar, jika bukan demi Putri ia tidak akan menginjakkan kaki di tempat seperti ini.
"put gue tau lo penakut, tapi pasti lo bisa kalo buat putri" Celetuk Dito yang berdiri di belakangnya.
Putra memang penakut, tapi jika sudah berurusan dengan orang yang ia sayang, tidak mungkin kan ia tidak turun tangan, bahkan ia akan maju paling depan.
Pelan-pelan Putra mendorong pintu itu, pintu penuh debu itu ia dorong sampai akhirnya terlihat setumpukkan barang yang tidak terpakai, yang pasti di dalam sana terlihat sangat buruk.
"Kalo Putri kenapa-kenapa, gue pastiin hidup si Tasya and the genk ga akan tenang" Ancam Putra dengan muka seriusnya.
Raja sangat mengerti kenapa Putra seperti itu, pasti jika dirinya berada di posisi Putra saat ini pun, ia akan melakukan hal yang sama, bahkan mungkin ia akan mengeluarkan para gadis bermulut kotor itu dari sekolah ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Light of the darkness [END]
Random"Raja makan nih!" "Raja tau ga si Jenni lagi sedih" "Raja! Raja ganteng banget sih" "Rajaaaaa Jenni benci sama raja" "Maafin Jenni udah ganggu Raja mulu, Jenni janji ga bakalan ganggu lagi" "Jenni pergi ya raja jangan sedih"