26~sakit pertama

7.7K 288 30
                                    

Pernah saling menggapai sampai akhirnya melepas.
Pernah saling melengkapi sampai akhirnya berpisah karena perbedaan hati.
Pernah saling salah dan memaafkan sampai akhirnya berpisah karena mengalah.

-------

Typo, maafkan yaa :)

*****

Sekarang adalah hari kepulangan Putri, jadilah Jenni dan Febby membuatkan sedikit kejutan untuk Putri, setelah beberapa hari di rawat, akhirnya Putri bisa kembali ke rumah.

Disana sudah ada Arkan, Febby, Dito, dan Jenni, mereka semua sangat antusias menyambut kedatangan Putri, serasa ditinggal bertahun-tahun.

"Nanti pas Putri sampe pokonya kita harus nyambut dia dengan muka yang sangat amat gembira" Ucapan Arkan membuat Dito memutar bola matanya malas.

"Tanpa lo kasih tau pun, kita semua ga sebego itu" Celetuk Dito membuat Arkan menekuk mukanya, membuat Jenni dan juga Febby tertawa.

"Maaf telat"

Deg.

Suara itu, suara yang sangat Jenni kenal. Kenapa ia jadi takut seperti ini, mengingat bahwa sudah seminggu ia berusaha untuk tidak kontak fisik dengan laki-laki itu, kenapa sekarang ia malah muncul.

Jenni menoleh dan ya, kenyataan menyakitkan lagi, memang ia tidak seharusnya berharap lebih.

"Maaf ya kita telat, soalnya tadi gue beli sesuatu dulu" Alesya, gadis itu datang bersama Raja.

Dito mengangguk paham lalu ia melihat Jenni yang terdiam "lo gapapa kan kita ajak mereka?" Tanya Dito membuat lamunan Jenni buyar.

"Oh iya gapapa" Walaupun dilubuk hati paling dalam Jenni merasakan sakit, namun ia tidak punya hak apapun untuk melarang kedua orang ini datang, lagi pula ini bukan rumahnya.

Arkan yang datang dari arah pintu masuk dengan tergesa-gesa pun membuat semuanya memfokuskan diri kepada Arkan.

"Putri dateng" Kata Arkan dan membuat yang lain langsung bersiap-siap dan mengatur posisi mereka.

Saat pintu itu terbuka menampilkan Putra yang membuka Pintu langsunglah mereka melakukan aksinya.

Dorrrr

"SELAMAT DATANG DIRUMAH TUAN PUTRI" Teriak mereka semua membuat Putri yang melihat langsung membuka mulutnya selebar mungkin, bahkan matanya sudah berkaca-kaca.

Ia tidak berfikir jauh jika kesembuhannya akan di sambut sebahagia ini dengan teman-temannya.

"Putrii kita kangen banget sama lo" Jenni dan Febby langsung memeluk Putri, begitupun putri yang menerima itu dengan suka hati.

"Gue juga kangen sama lo berdua" Putri sudah meneteskan air matanya.

"Yahh jangan nangis dong" Kata Febby sambil menghapus air mata Putri.

"Gue tuh nangis bahagia tau" Ucap Putri membuat Jenni dan Febby tertawa bersama.

"Hai Put" Alesya membuat Jenni dan Febby menoleh, ya mereka tidak sejahat yang kalian fikirkan.

Light of the darkness [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang