Kamu itu luka buat aku, tapi aku butuh kamu juga buat nyembuhin luka ini.
~~~
Typo bertebaran..
----
Pagi ini Jenni berangkat dengan Raja, awalnya ia sudah menolak namun Raja memaksanya. Ia hanya takut kehadiran Jenni bersama Raja akan membuat satu sekolah ramai, bukan karena mereka kagum namun ia takut ia malah jadi bahan gosip disatu sekolah.
Jenni memasang wajah malas pada Raja yang sekarang sudah didepannya bersama motor besar miliknya, ia memukul lengan Raja sedikit kencang membuat Raja mengaduh sambil mengelus-ngelus lengannya.
"kenapa si? buruan naek" Suruh Raja membuat Jenni bersedekap dada.
"lo pengen ya gue diomongin yang engga engga?" Tanya Jenni dengan nada mengintimidasi, Raja membuka kaca helmnya lalu menoyor kening Jenni membuat sang empu mengerucutkan bibirnya.
"lo suuzon mulu sama gue, buruan naek ntar kita telat" Ujar Raja membuat Jenni mau tidak mau menurut.
Selama dalam perjalanan Jenni hanya diam saja, tidak berniat untuk membuka suara karena yang pasti ia sedang malas dengan Raja. Bagi Jenni itu adalah pemaksaan dan seharusnya Raja mengerti.
"kenapa diem aja?" Tanya Raja dibalik helm hitam miliknya.
Jenni memutar bola matanya malas. "udah buru fokus nyetir gue ga mau telat" Ucapan Jenni membuat Raja geli sendiri. Padahal jika Jenni tadi langsung mengiyakan ajakannya mungkin sekarang mereka berdua sudah sampai sekolah.
Raja memakirkan motornya ditempat parkir khusus motor yang sudah disediakan, Jenni cepat-cepat turun lalu pergi meninggalkan Raja yang sedang membuka helmnya. Raja hanya menggelengkan kepalanya, Jenni itu benar-benar.
Jenni berjalan tergesa-gesa, seperti sedang dikejar oleh sesuatu, dalam hatinya berharap agar ia tidak dijadikan bahan omongan.
BRUK
Karena terlalu sibuk dengan pikirannya ia sampai tidak sempat melihat jalan, sekarang bahkan ia sudah tersungkur dilantai, membuat pandangan orang sekitar menjadi ke arahnya.
"Ya Allah Jen, lo ngapa buru-buru banget si? " Ucap laki-laki yang tertabrak Jenni, ia adalah Dito.
Jenni berdiri lalu menggaruk kepalanya yang tidak gatal, sekarangpun mukanya memerah karena malu. "gue--gue ke kelas duluan ya Dito, maaf tadi nabrak lo" Timpal Jenni gugup, sungguh ini sangat memalukan.
Jenni melanjutkan langkahnya membuat Dito kebingungan melihatnya, sebenarnya ada apa dengan Jenni? Kenapa gadis itu seperti sedang dikejar sesuatu?
"lo liat Jenni?" Tanya Raja yang tiba-tiba berdiri didepan Dito.
Dito mengangguk, "Dia kaya buru-buru gitu ampe nabrak gue" Jelas Dito, Raja melihat Dito lalu menoleh ke arah belakang Dito.
"lo ga modus kan ama Jenni?" Tanya Raja dengan tatapan curiga.
Dito memutar bola matanya malas, "sejak kapan lo jadi posesif?" Tanya Dito dengan nada mengejek.
Raja menatap datar Dito lalu dengan santai melanjutkan langkahnya.
"orang-orang pada kenapa si?" Tanya Dito pada diri sendiri.
***
Jenni masuk kelasnya yang sudah ramai, Febby yang sudah datang pun kebingungan melihat temannya itu datang dengan keadaan gelisah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Light of the darkness [END]
De Todo"Raja makan nih!" "Raja tau ga si Jenni lagi sedih" "Raja! Raja ganteng banget sih" "Rajaaaaa Jenni benci sama raja" "Maafin Jenni udah ganggu Raja mulu, Jenni janji ga bakalan ganggu lagi" "Jenni pergi ya raja jangan sedih"