10~Kenangan, hujan, sedih

6K 339 18
                                    

ketika wajah menampilkan senyuman, tapi hati meneteskan air mata.

°°°°

Hati-hati typo guys

••••

Raja kembali ke kelasnya dengan senyum yang terpancar diwajahnya. Sederhana sekali memang bahagia Raja, mengetahui bahwa Jenni masih menyimpan rasa padanya saja sudah membuat hatinya berbunga-bunga.

Dito yang sejak tadi bermain game, langsung menoleh ketika melihat kedatangan Raja. Ia terkekeh kecil melihat sohibnya itu tersenyum senang, karena jujur saja Raja itu jarang sekali tersenyum.

"Bahagia banget" Goda Putra yang duduk disamping Arkan yang sekarang sedang sibuk dialam mimpinya.

Raja tertawa sambil menggelengkan kepalanya, ia masih sangat senang ketika melihat respon Jenni. Walaupun tidak langsung namun teriakan Jenni masih terngiang di indra pendengarannya.

Entah kenapa cuman karena suara itu, Raja menjadi bahagia sekali. Mengingat kejadian tadi membuat dirinya menjadi pecandu tawa gadis itu. Pasti semua orang pernah merasakan apa yang Raja rasakan, melihat senyuman yang mungkin sangat berarti untuk kita yang menyayangi dan mengharapkan orang itu.

Raja menoleh ke arah dito yang duduk disampingnya. "abis ini cara gue perjuangin dia gimana lagi?" Tanyanya pada Dito. Dito berfikir sebentar lalu tersenyum penuh arti.

"Kalo lo beneran Sayang sama Jenni, apapun harus lo lakuin buat Jenni" Ucap Dito, Raja manggut-manggut saja mendengar itu, tidak ada salahnya dia melakukan itu demi Jenni.

Raja tersenyum sambil menatap lurus. "Apapun itu termasuk hidup gue" Ujar Raja, Dito yang melihat itu sedikit terkejut walaupun pada akhirnya ia harus tersenyum.

~~~

Pelajaran hari ini sudah berakhir, menandakan bahwa seluruh siswa-siswi diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing. Jenni sedang menunggu didalam kelas, ia menunggu janji Raja yang akan mengantarnya untuk bekerja.

Namun sudah 20 menit Jenni menunggu, anak itu tidak datang juga, membuat Jenni berdecak kesal. Jenni yang sudah lelah diam dikelas hingga bokongnya berakar langsung bangkit dan meninggalkan kelas.

Jenni melangkah gontai dikoridor sekolah itu, sekolahnya sudah sangat sepi. Bahkan ia tidak melihat tanda-tanda kehidupan disana. Hanya ada dirinya dan angin yang lewat.

Langkahnya terhenti, tubuhnya menegang saat melihat laki-laki dan gadis yang sangat ia kenal sedang berpelukan. Matanya sudah memanas, siap meluncurkan cairan bening itu, merasa bahwa dirinya dipermainkan seperti ini, dibohongi oleh orang yang sangat ia hargai. Namun semua kembali pada kenyataan bahwa semua tidak harus memiliki termasuk cinta.

Jenni menahan tangisnya, ia bersembunyi dibalik tembok itu. Memegang dadanya yang terasa sangat sesak itu. Ia harus bisa menahannya, ia tidak perlu menangis untuk laki-laki seperti itu. Laki-laki itu Raja. Menurut Jenni, Raja memang selalu menyakitinya, walaupun Jenni bukan milik Raja.

Jenni memilih untuk melewati adegan itu, ia sudah tidak kuat melihatnya. Semakin terlihat semakin pula dirinya tersakiti, seharusnya Jenni mengetahui bahwa Raja tidak mungkin memperjuangkannya.

Muka datar itu terlihat marah, ia tidak akan pernah membalas pelukan itu, gadis yang memeluknya ini, benar-benar membuat kenyataannya hancur. Jenni pasti kecewa melihat ini.

Light of the darkness [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang