30~Selamat Ulang Tahun My King

14.1K 450 33
                                    

Dulu ada saatnya kamu benar-benar kagum kepada seseorang itu, sampai akhirnya dia yang memutuskan semuanya, memaksamu untuk melupakannya, namun pada akhirnya, ia kembali lagi dengan rasa bersalah. Semua orang akan merasakan itu dan pernah diposisi itu.

-------

Typo banyak guys!

*****

Sekarang adalah hari dimana Raja melaksanakan operasinya, dimana didepan ruang operasi itu sudah ada teman-temannya dan juga keluarganya, jangan lupa dengan gadis yang notabennya adalah sahabat Raja itu.

"Semoga lancar" gumam Dito sambil bersedekap dada, mukanya memang santai, namun hatinya ia juga khawatir dengan sahabat kecilnya itu.

Sudah berkali-kali Arkan mundar mandir tidak karuan, itu membuat putra pusing sendiri. Ia langsung saja menarik Arkan hingga duduk disampingnya.

"Lo duduk aja, ga bisa diem banget si lo!" Omel Putra pada Arkan. Cowo itu malah melototkan matanya kepada Putra, jelas saja Putra tidak takut.

"Raja bakalan selamat kan dit?" Tanya Arkan tiba-tiba, Dito mengangguk dan kembali memejamkan matanya, merapalkan doa untuk sahabatnya itu.

Arkan izin ke toilet, jelas saja ia juga khawatir, pikirnya jika Raja tidak selamat, yang mentraktirnya di kantin siapa? ah itu pikiran yang bodoh memang, namun aslinya Arkan memang sangat khawatir.

Semuda ini Raja sudah mengalami hal seperti ini, itu membuatnya harus tetap bersyukur saat mengetahui dirinya masih diberikan kesehatan oleh tuhan.

Ia membasuh mukanya itu dengan air, hari ini ia tidak tidur lagi, bersama dengan kedua sahabatnya yang lain, ia menjaga Raja semalaman, dan pagi ini ia juga belum bisa tidur karena harus menunggu sahabatnya yang sedang operasi, alhasil ia hanya bisa mencuci muka untuk sekarang. Setidaknya itu bisa sedikit menghilangkan rasa ngantuknya.

Ia berjalan keluar toilet, dan ia dikejutkan dengan kedua orang gadis yang sudah di depan sana, mata kedua gadis itu bengkak, dan Arkan tahu apa penyebabnya.

Ia memeluk gadisnya itu, memberi ketenangan disana, hal itu malah membuat gadisnya semakin menangis, tidak luput dari pandangan gadis yang satunya lagi. Ia juga ikut menangis.

"Jenni ninggalin kita Arkan.." Lirih gadis itu yang bukan lain adalah Febby.

Arkan mengelus punggung kekasihnya itu, ia juga akan seperti ini, mungkin.

"gapapa dia ga selamanya ninggalin kita" Ucap Arkan menenangkan.

"Tapi dia bilang, kemungkinan besar dia bakalan netep Arkan" Balas gadis itu, Arkan menghela nafasnya pelan.

"Dia begini karena gamau sakit, gamau disiksa, makanya dia ngelakuin ini, biarin dia nemuin kebahagiaannya disana" Arkan berbicara seperti itupun sangat berat, mengingat bahwa gadis yang dibicarakan itu sangatlah baik. Itu tidak pernah ia lupakan.

"Kita tunggu operasi Raja aja, doain Raja semoga lancar dan, semoga dia bisa nemuin Jenni" Ucapan Arkan diangguki kedua gadis itu, lalu mereka berjalan menuju ruang dimana Raja operasi.

*****

Setelah 5 jam menunggu Raja operasi, akhirnya pintu ruangan yang didepannya sudah ramai orang itu terbuka, menampilkan seorang dokter yang bisa dipastikan ahli bedah, dan beberapa perawat, mereka menggunakan baju khusus dan tertutup.

Light of the darkness [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang