33. Penyesalan Wira

1.3K 213 33
                                    

Typo ignore.

🚨🚨

Wira tersenyum melihat video yang terputar di depannya. Bima menatap kakak iparnya dengan tersenyum tipis.

"Nama keponakan A Wira Rasi sama Bintang." Ujar Bima.

"Yang ini Rasi, yang ini Bintang. Mereka kembar tapi gak identik." Lanjut Bima sembari menunjuk foto si kembar di ponselnya.

"Rasi atau Bintang dulu yang duluan lahir?" Tanya Wira menatap Bima.

"Duluan Rasi." Balas Bima cepat.

Wira mengangguk mengerti, sudah seminggu dirinya ada di sel penjara. Setiap makan siang Bima selalu datang mengunjungi kakak iparnya. Menyampaikan kabar-kabar keluarganya.

Bima dan Una masih menyembunyikan semua ini dari seluruh pihak keluarga. Usna juga tidak menanyakan perihal Wira, mungkin dia terlalu bahagia karena si kembar.

Bima menggeser foto-foto anaknya, Wira menatap itu dengan senyuman yang tak luntur di wajahnya.

"Una udah jadi ibu sekarang." Bisik Wira pelan.

Bima menatap Wira, lalu mengusap punggung Wira pelan.

"Iya, dia selalu nanyain A Wira kalo Bima pulang." Ujar Bima.

Wira menatap Bima seakan tertarik dengan cerita Bima.

"Kalo boleh tau, gimana kalian bisa kenal?" Tanya Wira.

Bima terkekeh kecil mengingat bagaimana dia bisa bersama Una.

"Lucu sih A, dulu Una datang sama Teh Yeni ke kantor polisi, ngelaporin Aa yang hilang. Terus, Bima iseng kirim pesan sama Una, soalnya Bima minta no handphone dia buat info A Wira." Cerita Bima sembari senyum-senyum.

Wira yang melihat itu ikut tersenyum, mengingat satu nama dia bertanya pada Bima, "Kamu tahu Yeni?" Tanyanya.

Bima mengangguk, "Tau, dia pacar A Wira kan?" Balas Bima.

"Aa gak tahu dia masih anggap Aa pacar setelah dia tahu yang sebenarnya." Cicit Wira.

Bima tersenyum tipis, "Apa perlu Bima panggil Teh Yeni suruh kesini?" Tawar Bima.

Wira terdiam beberapa detik, "Sebenernya Aa mau ketemu keluarga dulu sebelum Yeni, tapi Aa belum berani, Aa emang sepengecut itu." Balasnya.

"Aa udah nyesel kan?" Tanya Bima hati-hati.

"Tiap malam bahkan Aa suka nangis kalo kamu mau tau Bim, Aa ngerasa bersalah banget. Sama keluarga khususnya, Yeni juga." Balasnya.

"Una mau ketemu Aa gimana boleh?" Tanya Bima.

Wira menatap Bima, "Emang dia mau ketemu Aa?" Tanyanya.

Bima mengangguk, "Mau banget, tapi Una masih ada si kembar jadi harus ketunda dulu." Balasnya.

"Aa mau ketemu Yeni dulu aja." Balas Wira.

"Boleh, besok Bima suruh Teh Yeni kesini." Ujar Bima tersenyum.

"Kamu punya foto Yeni?" Tanya Wira.

My Handsome Policeman ; ekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang