Kelebihan chapter : Hamil

2K 200 40
                                    

Typo ignore.

🚨🚨

"Ba, Bubu berangkat dulu ya," ucap Una pada suaminya.

"Iya hati-hati, serius gak mau dianterin aja? Biar nanti pulangnya juga di jemput," ujar Bima.

Una menggeleng, "Enggak, mau bawa mobil sendiri aja, Baba istirahat aja, tapi nanti jemput si kembar ya," jawab Una.

Bima mengangguk, "Ya udah kalo gak mau dianterin, hati-hati, takut Baba lupa, nanti telfon aja kalo mau suruh jemput si kembar, takutnya Baba ketiduran," balas Bima.

"Hm, nanti Bubu telfon," tukas Una.

Una mencium punggung tangan suaminya, lalu mengecup bibir Bima.

"Dah Ba, assalamu'alaikum," ujarnya dan segera berjalan ke arah mobil miliknya.

Bima mengangguk, "Wa'alaikumsalam," balasnya dan melambaikan tangan pada istrinya.

Setelah tidak melihat mobil istrinya lagi, Bima masuk ke dalam rumah dan berjalan ke arah kamarnya untuk tidur.

Hari ini, Una akan berkumpul dengan ketiga sahabatnya, padahal Bima baru saja pulang dari tugasnya setelah empat hari tidak pulang ke rumah karena tugas.

Sepanjang jalan Una bersenandung kecil menyanyikan lagu yang dia putar di radio.

Sudah lama mereka berempat tidak berkumpul karena sibuk dengan urusan masing-masing, hanya bisa saling menyapa lewat ponsel saja.

Una memarkirkan mobilnya setelah sampai di tempat tujuannya. Dirinya segera masuk ke dalam restoran. Matanya menelisik setiap sudut restoran itu.

Senyumnya hadir saat melihat atensi Rosi di sana, Una segera berjalan cepat ke arah meja yang di duduki Rosi.

"Rosi," sapanya semangat.

"UNAAA." Rosi segera bangkit berdiri dan memeluk Una erat.

Keduanya berpelukan sangat lama, "Sumpah ya, gue kangen berat sama lo," ujar Rosi.

"Gue juga kali, sekarang lu berisi ya Ros," jawab Una.

"Iya, gue udah nikah malah makin berisi," balas Rosi tertawa pelan.

"Anak-anak lo sekolah?" tanya Rosi.

"Iya, tahun besok udah mau masuk SD, kalo anak lo?" tanya Una balik.

"Setahun lagi di TK kayaknya," balas Rosi.

Una mengangguk paham, Rosi sudah memiliki satu anak, dan perempuan. Sangat cantik seperti Rosi. Nama anak Rosi itu Cantika Putri, biasa dipanggil Caca.

Keduanya terkejut saat mendengar teriakan Yuna. Yuna segera berlari ke arah Una dan Rosi.

Yuna memeluk Una erat, lalu bergantian memeluk Rosi erat juga.

"Aduh gila, rindu banget," ucapnya dan segera duduk di antara Una dan Rosi.

"Sama gue juga rindu sama lo. Yun, lu kok makin kurus sih?" tanya Una.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 17, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Handsome Policeman ; ekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang