40. Tuntas

1.5K 208 65
                                    

Typo ignore.

🚨🚨

"Bubu, Baba gigit pipi Teteh," teriak Rasi dari arah kamarnya.

Una yang sedang memasak menghela napas pelan.

"Baba jangan ganggu, Teteh lagi ngerjain PR," teriak Una.

"Bubu, Baba malah ganggu Bintang," teriak Bintang keras.

"A Bima!" teriak Una kesal.

Una bisa mendengar tawa suaminya dari arah kamar anaknya. Pagi-pagi sekali Una harus terus berteriak karena kelakuan suaminya.

Kediaman rumah Bima sekarang sudah sangat berisik karena tuan rumah terus menganggu kegiatan sang istri dan kedua anaknya.

Setelah Rasi dan Bintang berumur dua tahun, Bima memutuskan untuk membeli rumah sederhana, itu juga permintaan Una.

Jarak rumah Sonia dari rumah Bima dan Una tidak jauh, hanya butuh waktu lima belas menit saja.

Sekarang, kedua anak kembar itu sudah berumur lima tahun. Tidak terasa memang, waktu berjalan secepat itu.

Sinbi juga sudah bekerja di sebuah rumah sakit daerah, dan Una dengar jika adiknya itu sudah memiliki kekasih, sama-sama seorang dokter.

Subin, pria itu sudah kuliah semester tiga fakultas kedokteran juga. Sekarang, Subin dibiayai oleh Sinbi, Usna yang meminta, sudah cukup Una membantu Sinbi dan Subin, sekarang giliran Sinbi yang membantu, apalagi sekarang Una kebutuhannya bertambah semenjak ada si kembar.

Di rumah Sonia dan Jinan sekarang sudah ada Adit dan istrinya, tahun lalu Adit menikah dengan sekretarisnya sendiri, dan Bima meminta kakaknya itu untuk tinggal di rumah utama, karena dia sudah memiliki rumah sendiri. Apalagi sekarang, istri Adit tengah hamil lima bulan.

Lima tahun sudah terlewat, kini Wira sudah keluar dari penjara tiga bulan yang lalu, pria itu sekarang benar-benar sudah bekerja kembali di perusahaan Jinan, menjabat sebagai manajer.

Penantian Yenisa tidak sia-sia, sekarang keduanya akan segera melangsungkan pernikahan dua minggu yang akan datang, keluarga Yenisa pun sudah merestui kembali.

Bima menghampiri istrinya yang sibuk memasak, sekarang pukul enam pagi, si kembar sedang mengerjakan pekerjaan rumahnya karena semalam mereka tidur lebih awal setelah puas bermain dengan sang ayah.

"Dorr!" Una terlonjak kaget dan memukul Bima keras.

"AA IH!" teriak Una kesal sembari memegang dadanya yang berdetak lebih cepat.

Posisi Una tadi memang membelakangi Bima yang datang mengendap-endap.

Bima tertawa puas melihatnya, dia berhasil mengusili istri dan anak-anaknya di pagi hari.

Bima memeluk istrinya dari belakang, "Bu, buatin susu dong, murni tapi," pinta Bima yang langsung mendapat cubitan dari Una.

"Sana cari ke peternakan sapi terus kamu minum dari sapinya langsung, itu murni banget," titah Eunha kesal.

Bima tertawa pelan, "Buatin teh," titahnya sembari mencium pipi istrinya.

Una memgangguk, "Ya udah, tunggu aja, nanti Bubu buatin," balasnya.

My Handsome Policeman ; ekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang