05. Loh... Jadi A Bima itu?

2.6K 360 85
                                    

Typo ignore.

🚨🚨

Senin pagi Una harus di suguhkan dengan Razia kendaraan lagi. Kenapa hampir setiap minggu ada razia sih, pikir Una. Apa mungking karena banyak anak sekolah yang belum memiliki SIM membawa kendaraan, tambahnya.

Dan Una lagi lagi harus menepikan motornya saat polisi itu menyuruh Una untuk menepi.

Una membuka helm nya, tanpa di suruh dia mengeluarkan SIM dan STNK miliknya.

"Mbak Una mau pergi kerja?" tanya seseorang dari belakang tubuhnya

Una menoleh, lalu menyerngit. "A Bima?" tanyanya

Polisi yang merazia Una memberi hormat pada Bima yang dibalas anggukan saja oleh Bima.

"Hm, kena razia mbak?" tanya Bima

Una menggeleng. "Gak lah, kan saya punya SIM sama STNK, pake helm juga" balas Una

Bima tersenyum. "Bagus mbak! Patuh sama aturan lalu lintas" ujar Bima

"Tapi mbak, mbak langgar lalu lintas kok" lanjut Bima

Una menoleh heran ke arah Bima. Dia sudah menerima kembali STNK dan SIM dari polisi tadi dan siap bergegas pergi, sedangkan polisi tadi langsung pergi dari sana, tidak mau mengganggu Bima dan Una.

"Saya salah apa coba A?" tanyanya

"Mbak terlalu cantik, jantung saya degdegan mbak" balas Bima

Una berdecak. "Gombal mulu, permisi A saya mau berangkat kerja" jawab Una dan menstater motornya

"Tunggu dulu mbak" Bima menahan tangan Una

"Apa lagi sih A? Saya mau kerja nanti telat" jawab Una

"Saya serius. Nanti saya datang ke rumah kamu ya?" ujar Bima

"Apaan si A, tau rumah saya aja gak. Gak usah ngada ngada" jawab Una

"Yaudah kalo gak percaya. Tunggu aja abis Isya" jawab Bima tersenyum dan pergi dari sana

Una menatap Bima aneh, pria itu kenapa lagi sih. Kemarin kemarin ganjen, sekarang gak jelas!.

Una menggeleng pelan dan pergi dari sana menuju kantornya.

Bima yang sedang merazia sempat menoleh saat melihat motor Una menjauh, dia tersenyum kecil dan kembali fokus pada anak sekolah di depannya.

"Udah punya SIM dek?" tanya nya

Anak itu menggeleng. "Belum pak" jawabnya

"Terus kenapa bawa motor?" tanya Bima

Anak itu tidak menjawab. "Kan adek bisa naik angkot kalo mau berangkat ke sekolah" lanjut Bima

"Iya pak maaf" jawab anak itu

Bima hanya tersenyum. "Karena kamu belum punya SIM, kamu saya tilang ya?" ujar Bima

Anak itu hanya mengangguk pelan. "Kelas berapa?" tanya Bima sambil menulis surat tilang

"Baru kelas sepuluh" balas anak itu

My Handsome Policeman ; ekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang