Kelebihan chapter : Dede bayi

1.4K 200 44
                                    

Typo ignore.

🚨🚨

Kegiatan Una sehari-hari di rumah sudah dia laksanakan, sekarang dia sedang bersantai sembari melihat online shop. Sudah kebiasaan jika bersantai membuka online shop.

Nanti pukul sepuluh dia akan pergi menjemput si kembar di sekolah. Suaminya sudah pergi bertugas sejak pagi tadi.

Una menyerngitkan dahi saat melihat nama Sinbi muncul di sana.

"Ass—"

"..."

"Hah? Di mana?" tanya Una.

"..."

"Ya udah, Teteh otw ke sana," balas Una.

"..."

Setelahnya panggilan tertutup, Una segera bergegas ke kamarnya untuk bersiap.

"Tapi si kembar harus di jemput," gumam Una saat ingat kedua anaknya.

Una menatap jam dinding, dia menghela napas lega, untungnya sebentar lagi si kembar akan pulang, dia bisa menjemput mereka lebih dulu.

Setelah siap, Una mengambil kunci mobilnya. Sudah sekitar dua tahun Una bisa membawa mobil sendiri, saat itu, Bima mengajarkannya agar Una tidak kesulitan untuk pergi kemanapun, termasuk menjemput si kembar.

Sebelum menjalankan mobil, Una mengirimkan pesan pada Sinbi jika dia akan pergi menjemput si kembar lebih dulu.

Setelah lima belas menit, Una sampai di depan sekolah si kembar. Ternyata dia harus menunggu lebih dulu karena kelas si kembar belum bubar.

Sembari menunggu, Una turun dari mobilnya dan ikut bergabung dengan orang tua lainnya yang juga menjemput anak mereka.

Una tersenyum lebar saat melihat si kembar keluar kelas. Dia merentangkan tangannya untuk menyambut si kembar.

"Bubu udah di sini, biasanya kita yang nunggu," ucap Bintang.

"Iya, Bubu lagi buru-buru, kalian ikut ya ke rumah sakit?" tawar Una.

"Kenapa? Bubu sakit?" tanya Rasi panik.

Una terkekeh, "Enggak, tapi Auntie Nadia mau melahirkan," balas Una.

"Melahirkan? Dede bayinya mau lahir ya bu?" tanya Bintang.

Una mengangguk semangat, "Iya. Ayo sekarang kita ke rumah sakit," ajak Una.

Setelah berpamitan pada guru si kembar, Una segera menjalankan mobilnya untuk pergi ke rumah sakit di mana Nadia akan melahirkan, yang kebetulan Sinbi juga bekerja di sana.

"Gimana sekolahnya?" tanya Una memecah keheningan.

"Seru kayak biasa, Bubu tau gak, kalo Teteh dapet nilai A dari bu Ninis," celoteh Rasi.

"Wah, hebat sayang. Aa dapat nilai apa?" tanya Una.

"Aa dapat nilai B," balas Bintang.

My Handsome Policeman ; ekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang