39. Belum selesai

1.3K 211 30
                                    

Typo ignore.

🚨🚨

Siang nanti, Una berniat mengantar makan siang untuk suaminya sekaligus menjenguk Wira.

Pukul delapan si kembar sudah mandi, tentu dengan bantuan sang mertua. Terkadang Una kewalahan sendiri jika Rasi atau Bintang aktif berjalan ke sana ke mari.

"Kamu jadi Na ke kantor polisi?" tanya Sonia yang tangannya sibuk menyisir rambut Rasi yang masih sedikit.

"Jadi Bun, sekalian liat A Wira, katanya dia rindu si kembar," balas Una.

"Oh, dianter supir ya?" tawar Sonia.

"Iya Bun, bawa si kembar soalnya," balas Una lagi.

"Oke, nanti Bunda kasih tau supir Bunda," ujar Sonia yang diangguki Una.

"Masalah Wira itu udah beneran selesai Na?" tanya Sonia.

"Maksudnya?" tanya Una tidak mengerti.

"Iya, jadi kan udah fiks ya di penjara lima tahun, itu masalah Wira sama Yenisa," balas Sonia.

"Oh itu, Una kurang tau Bun, tapi A Wira bilang Teh Yenisa mau nunggu, pas tanyain ke Teh Yenisa katanya emang iya mau nunggu," balas Una.

"Loh, gak nyangka Bunda, Yenisa mau nunggu Wira, padahal usia dia udah mau kepala tiga ya?" ujarnya.

"Iya Bun, tapi yang Una khawatirin itu keluarganya Teh Yenisa," balas Una.

"Bener tuh, keluarga Yenisa pasti mikir dua kali Na," ujar Sonia.

"Iya, nanti Una tanyain sama mereka deh Bun," balas Una.

Sonia mengangguk, "Kalo urusan pekerjaan coba kamu bicara sama ayah Na, siapa tahu A Wira bisa kerja di perusahaan ayah," titah Sonia.

"Wah beneran Bun? Una gak kepikiran sampe sana, Una juga ragu," balas Una.

"Iya, dicoba aja dulu Na, siapa tahu emang beneran ada kan? Lumayan bisa kurangin beban kakak kamu," jawab Sonia.

Una mengangguk pelan, "Makasih ya Bun, Una gak nyangka bakalan dapet keluarga baru yang perhatian dan sebaik kalian," ujarnya tulus sembari tersenyum.

Sonia mengusap rambut Una, "Kita sekarang keluarga, gak usah sungkan kalo ada bantuan apa-apa ya, Na," pintanya.

Una mengangguk beberapa kali sembari tersenyum senang.

🚨🚨

Una berjalan bersama si kembar yang di tuntunnya. Una tersenyum ketika beberapa polisi menyapanya.

"Aa, Teteh." Una menatap Satya dan Fahmi yang berjalan cepat ke arahnya dan si kembar.

Rasi segera di gendong oleh Satya dan Bintang di gendong oleh Fahmi.

"Aduh, kakak rindu banget sama si kembar," ujar Satya.

"Om kali, kakak dari mananya, muka lu udah tua," tukas Fahmi.

My Handsome Policeman ; ekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang